Padang, targetdaerah.com – Akhirnya kaum suku Tanjung melakukan aksi demo dengan menutup jalan diatas tanah kaumnya, Senin(21/12). sehingga seluruh kendaraan perusahaan PT. Semen Padang (PTSP) yang akan menuju lokasi tambang batu kapur tidak diperbolehkan melewatinya. Aksi demo tersebut dilakoni langsung oleh Sisilia Weking (63 th) bersama anak dan saudara lainnya, bertujuan melanjutkan tuntutan hak atas tanah milik kaumnya yang dimanfaatkan oleh PT. SP sebagai akses transportasi kendaraan operasional sejak tahun 1963 sampai tahun 2010.
Menurut Lia, dirinya sengaja lakukan aksi demo, lantaran selama ini apa yang ia tuntut tidak pernah ditanggapi. Bahkan, gara-gara persoalan ini dia pernah dipenjarakan hingga dua kali dan ini sangat menyakitkan baginya.
Sebelumnya terkait penyampaian aspirasinya itu, dia telah berusaha melakukan pertemuan dengan pihak pejabat PT. Semen Padang yakni pada tanggal 1 Desember 2015, padahal pertemuan itu sudah yang kesekian kalinya. Namun sampai saat ini masih saja tidak ada titik terangnya. Merasa tidak digubrisi, ia bersama keluarganya terpaksa kembali melakukan aksi demo tutup jalan dengan harapan dirinya bisa mendapatkan kejelasan atas tuntutannya tersebut. Terang Sisilia dengan penuh harap.
Semenjak tahun 1998 hingga sekarang dia telah berusaha menuntut hak atas tanahnya tersebut ke PTSP namun hingga sekarang belum juga menemukan hasil memuaskan. Anehnya justru yang didapatnya adalah ia merasa terus dipermainkan. Meskipun nantinya bakal kembali dipenjarakan, dirinya tetap takkan gentar untuk terus menuntut haknya itu dan dia seperti merasa “dipergila” oleh pihak PT. Semen Padang. terang Marten Weking.
Dari hasil pantauan awak media ini dilapangan, terlihat dalam aksi demo tersebut, Sisilia Weking bersama kaumnya memblokir jalan di atas tanahnya itu dan melarang pihak perusahaan untuk melewatinya, sebelum persoalan atas tuntutan kaumnya di PTSP diselesaikan.
Sementara itu, Ketua KAN Lubuk Kilangan, Datuk Basri Rajo Usali secara kebetulan terlihat melewati jalan tersebut dengan sepeda motornya. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh awak media ini untuk mencoba melakukan konfirmasi terkait aksi tutup jalan kaum Sisilia Weking. Sayangnya, Ketua KAN tidak mau menanggapi dan hanya bersikap diam sembari terus melanjutkan perjalanannya. Bersambung (Akmal/TIM)