Padang, targetdaerah.com – Melanjutkan pemberitaan kaum suku Tanjung pada bag 5 sebelaumnya. Pada kali ini terlihat cukup banyak rekan-rekan wartawan, baik dari media cetak, elektronik maupun online melakukan peliputan disela aksi demo yang dilakukan Sisilia Weking. Pada aksi demonya itu, Sisilia Weking terus menyampaikan aspirasinya. Dengan nada tegas, panjang lebar dia mengisahkan, bahwa ia masih teringat akan pesan ibu hakim dahulu sewaktu menyidangkannya atas tuduhan perkara melawan petugas (aparat), sehingga berujung ia dijebloskan kepenjara, padahal ia hanya memperjuangkan hak kaumnya yang belum dibayarkan oleh PTSP.
“Bahwa walau sejengkal telapak tangan pun tanah anda dikuasai oleh pihak lain, sampai kapanpun harus anda perjuangkan” Tuturnya menirukan pesan hakim yang masih tertanam dibenaknya.
Dengan tekadnya yang sudah bulat, terlihat ia tidak pernah berhenti memperjuangkan tuntutan hak kaumnya (suku Tanjung) di PTSP. Kata-kata ini tidak pernah lupa disampaikannya kepada Target Sumbar setiap dikonfirmasi. Keseriusannya itu dibuktikan dengan ditutupnya kembali jalan miliknya yang digunakan oleh Perusahaan untuk kepentingan lalu lintasnya kendaraan operasional PTSP, pada hari Senin (21/12/15).
Terkait aksi tutup jalan yang dilakukan oleh Sisilia itu, dari hasil pantauan Target Sumbar dilapangan. Terlihat Sisilia bersama kaumnya mengusir seluruh kendaraan dan karyawan PTSP yang melewati jalan milik kaumnya tersebut, tepatnya di kelok Batang Ampalu.
Ditempat terpisah, Target Sumbar ketika melakukan konfirmasi (21/12/15) dengan beberapa orang pejabat PT. SP. Antara lain, Kabiro Hukum, Winterman, Kabid Humas Ardi, Kepala Departemen KSU, Ampri Satyawan, Humas Oktaveri serta pejabat penting lainnya. Anehnya, klarifikasi satu persatu dari masing-masing pejabat tersebut tidak ada satupun yang bisa dijadikan pedoman. Karena semua keterangan yang disampaikan ke Target Sumbar, tidak nyambung antara satu dengan yang lainnya alias bertele-tele. Bersambung (Akmal/TIM).