Padang, targetsumbar.com – Tangan dingin Camat Padang Utara Editiawarman berhasil meningkatkan kepuasan publik dalam pelayanan. Ini termasuk yang mengantarkannya menjadi nominasi tiga besar camat berkompetensi terbaik di Kota Padang.
“Selain memberikan pelayanan nonstop sehari kerja, masyarakat yang mengadukan keluhan melalui SMS dan media sosial juga ditangani dengan baik, ” kata Editiawarman saat memberi sambutan pada kunjungan tim penilai Kompetensi Camat Kota Padang di kantornya, Senin (13/3/2017).
Meskipun semula Ediatiawarman mengaku gamang menghadapi penilaian tersebut karena relatif baru menjadi camat, namun dukungan dari segenap elemen membuat ia lebih yakin. Dukungan datang dari tokoh masyarakat dan semua perangkat kecamatan termasuk para lurah serta Tim PKK bersama kelompok majelis taklim.
“Dukungan tersebut sangat berarti sehingga kami yakin apa yang telah diperbuat adalah dalam rangka memenuhi harapan masyarakat, ” katanya.
Ia berharap dalam penilaian ini dapat hasil yang terbaik sesuai harapan seluruh masyarakat Padang Utara.
“Kita berharap dapat hasil terbaik. Juga untuk masyarakat Padang Utara, ” imbuhnya.
Dukungan untuk Editiawarman juga datang dari Wakil Ketua DPRD Padang yang juga asal daerah pemilihan setempat Wahyu Iramana Putra.
Selama ini, kata Wahyu, anggota legislatif dengan Camat Padang Utara terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik. Berkaitan dengan aspirasi masyarakat selalu menjadi perhatian dari pihak kecamatan untuk dibicarakan lebih lanjut di tingkat kota bersama legislatif.
“Koordinasi yang baik dengan camat tentunya untuk menindaklanjuti aspirasi dari warga, ” ujar Wahyu.
Senada dengan itu, tokoh masyarakat setempat mewakili Lembaga Pemberdayaan Masyarakat M. Nasir menyebut camat sebagai motivator. Gaya memimpinnya dengan memberikan motivasi kepada seluruh perangkat di jajarannya termasuk dengan LPM selaku mitra.
“Dengan memberikan motivasi, seluruh perangkat bergerak tanpa menunggu perintah, ” ungkap M. Nasir.
Sementara itu, Tim Penilai Kompetensi Camat Kota Padang tahun 2017 yang diketuai Sultani Wirman terdiri dari beberapa unsur dengan latar belakang berbeda. Diantaranya pamong senior yang pernah mengecap asam garam birokrasi pemerintahan, unsur Lembaga Sosial Kemasyarakatan dan wartawan.
Sultani Wirman mengatakan, penilaian kompetensi camat sekarang bukan sekadar kompetisi tetapi lebih untuk pembinaan. Adapun yang dinilai terbaik akan menjadi acuan dan contoh bagi camat-camat lainnya.
“Penilaian ini sebagai bentuk pembinaan. Yang terbaik agar menjadi contoh dan acuan, ” ulasnya.
“Indikasi penilaian mencakup pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan pelayanan masyarakat, ” tukasnya. (DU/YZ)
Discussion about this post