Jakarta, targetsumbar.com – Presiden Joko Widodo memastikan jika memang ada permintaan dari Mahkamah Konstitusi (MK) untuk melakukan pergantian terhadap salah seorang hakim MK yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yaitu Patrialis Akbar, maka pemerintah akan melakukan seleksi dengan pola terbuka.
“Kalau sudah mendapatkan laporan secara penuh, kemudian juga ada permintaan ke kita, akan segera ditindaklanjuti. Tentu saja kita akan lakukan rekrutmennya dengan pola terbuka,” kata Presiden Jokowi di sela-sela kunjungan kerja di Boyolali, Jawa Tengah, Senin (30/1).
Menurutnya, dengan melakukan rekrutmen pola terbuka melalui pembentukan Panitia Seleksi (Pansel), maka masyarakat bisa memberikan masukan-masukan.
“Saya kira cara-cara itu yang ingin kita lakukan dan akan kita dapatkan (hakim MK) yang mempunyai kualitas, yang mempunyai integritas, yang mempunyai kemampuan untuk duduk di MK,” tegas Jokowi seperti dilansir dari laman setkab.
Diberitakan sebelumnya, salah seorang hakim MK Patrialis Akbar terkena OTT KPK, Kamis malam (26/1). Patrialis Akbar ditetapkan sebagai tersangka karena menerima suap terkait dengan permohonan uji materi UU 41/2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Ketua MK Arief Hidayat telah meminta Presiden Joko Widodo untuk segera mencari seorang calon hakim baru di MK. Besar kemungkinan Patrialis akan dinonaktifkan terkait kasus suap yang tengah menjeratnya.
“Tentunya, dengan melihat perkembangan sekarang ini, judicial review jumlahnya banyak. Sebentar lagi Pilkada. Tentu kalau sampai diberhentikan dengan tidak hormat, sangat urgent untuk mengisi kekosongan itu,” kata Ketua MK beberpa waktu lalu. [rmol]