TAPANULI UTARA – Targetdaerah.com ||Tak terasa, pengabdian Nikson Nababan memimpin Kabupaten Tapanuli Utara sudah memasuki akhir masa jabatannya sebagai Bupati. Walau belum sempurna, namun tak dipungkiri, berbagai prestasi gemilang berhasil diukir melalui program pembangunan yang dilaksanakan selama ini dengan mengimplentasikan tiga konsep visi misi pembangunan sebagai landasan pembangunan untuk transformasi Ekonomi berbasis pembangunan berkelanjutan.
Ketiga konsep visi misi itu adalah Menjadikan Tapanuli Utara sebagai Lumbung Pangan, Lumbung Sumber daya Manusia Yang berkualitas serta Menjadikan Kabupaten Tapanuli Utara daerah tujuan Wisata. Sebagai langkah konkrit dalam mengimplementasikan langkah mewujudkan visi, Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara yang di Komandoi Drs. Nikson Nababan lebih memprioritaskan pembangunan serta pembenahan Infrastruktur jalan dan jembatan. Langkah tersebut dianggap semacam mobilisasi penghubung dari rangkaian program kinerja, kebijakan serta keputusan strategis kedepan.
Tapanuli Utara yang terdiri dari 15 Kecamatan, 241 Desa dan 11 Kelurahan. Wilayah Tapanuli Utara masih memiliki 44.000 hektar lahan tidur yang subur tentu menjadi dasar bagi Nikson Nababan untuk menetapkan visi pembangunan Kabupaten Tapanuli
Utara yang salah satunya “Mewujudkan Tapanuli Utara menjadi Lumbung Pangan”. Memotori perwujudan visi itu, Nikson Nababan berupaya menjual ide dan program cemerlang untuk menyakinkan Pemerintah Pusat agar mengalokasikan dana pembangunan yang lebih besar ke Kabupaten Tapanuli Utara. Hal ini terbukti dengan kenaikan besaran APBD dari tahun ketahun semenjak 2014 tahun pertama dimasa kepemimpinannya.
Tahun 2014 APBD Taput mengalami peningkatan dari Rp. 839.714.842 M menjadi Rp. 1.003.987.875. Ditahun 2016 APBD mengalami peningkatan lagi menjadi 1.304.677.090. Dan di Tahun 2017 berkisar 1.198.948.378. Selanjutnya pada tahun 2018 APBD Taput kembali mengalami peningkatan menjadi 1.340.257.757.
Di tahun 2019 APBD Taput berkisar 1.374.949.089. Mengalami peningkatan lagi di tahun 2020 menjadi 1.435.152.587. Meningkat drastis lagi di tahun 2021 sebesar 1.507.991.263. Dan tahun 2022 APBD Taput mengalami penurunan akibat refocusing dan realokasi anggaran yang bersifat operasional ataupun bebas sebesar 38.89 persen. Tugas di bidang pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan Nikson Nababan tidak saja hanya di Kantornya dan Rumah Dinasnya, namun sering sampai ke desa bahkan di dusun-dususun dengan mengunjungi Desa atau Dusun di Daerah itu. Dalam setiap kunjungannya, Nikson selalu didampingi para pimpinan OPD dan staf serta tim Penggerak PKK.
Kunjungan ke Desa dan Dusun ini harus dilalui naik speda motor lantaran infrastruktur jalan belum memadai. Meskipun melalui jalan terjal, licin dan berlumpur namun Nikson bersama isteri dan rombongan bertekad bulat untuk bertemu dengan warganya yang belum sepenuhnya menikmati hasil kemerdekaan ini.
Di Desa dan Dusun inilah Nikson bersama Pimpinan OPD dan staf mendengarkan langsung laporan dari warganya. Pada setiap pertemuan, Nikson membuka kran dengan maksimal, sehingga suasana kebersamaan dan interaksi yang akrab selalu berlangsung dengan baik. Dengan melihat pemimpinnya yang cukup familiar dan terbuka, kalangan warga pun tidak segan-segan menyampaikan aspirasi dan keluhan mereka. Permohonan warga setempat antara lain pembangunan sarana jalan, air minum, irigasi dan aliran listrik serta pelayanan Kesehatan yang lebih baik.
Setelah mendengar keluhan dari warganya, seketika itu juga Nikson langsung menginstruksikan para stafnya yang terkait dengan bidang masing-masing untuk segera melaksanakan tindakan nyata. Atas instruksi Bupati Nikson Nababan dengan praktek karya nyata, Dinas PUPR Taput telah membangun sarana jalan secara bertahap dan sebahagian sudah dapat dilalui kendaraan roda empat. Aliran listrik pun sudah masuk ke beberapa Desa dan Dusun sehingga dering hand phone sudah terdengar membuat hati warga setempat merasa lega karena sudah dapat berinteraksi dengan anak dan keluarga mereka di perantauan. Demikian juga jika ada urusan ke Kecamatan dan ibu kota Kabupaten semakin mudah sehingga lebih mengirit biaya dan akhirnya sangat membantu perekonomian masyarakat.
Melakukan kunjungan ke Desa dan Dusun terpencil sudah terbiasa bagi Nikson dan Satika bersama Pimpinan OPD dan staf. Kunjungan seperti dilakoni di Kecamatan Parmonangan, Nikson dan Satika juga tidur bersama warganya di Kecamatan Garoga, Pangaribuan, Simangumban dan lainnya. Maka tidak usah heran kalau Nikson dan isteri sudah “menjelajahi” hampir semua Desa dan Dusun terpencil yang ada di wilayah Kabupaten Taput. Melalui kunjungan kerja ke daerah terpencil sangat bermanfaat karena berbagai fasilitas akhirnya dapat dinikmati warga Taput.
Komoditi dan Produk Unggulan Berbasis Pertanian
Mengingat sumber penghasilan masyarakat Taput lebih dominan dari sektor pertanian, Bupati Nikson melakukan program dengan cara membagi-bagikan pupuk yang dibayar pasca (sesudah) panen. Namun karena banyaknya menunggak, akhirnya program ini dihentikan sementara waktu. Untuk meningkatkan hasil pertanian warga, Nikson lewat Dinas Pertanian Taput membeli alat-alat berat berupa traktor dan lainnya. Lewat pengadaan alat berat ini, pembangunan jalan usaha tani (JUT) dan pembuatan sumur diareal pertanian jika musim kemarau, pemberian bibit pertanian, mengadakan pasar lelang dan program lainnya berdampak meningkatkan hasil pertanian masyarakat.
Sektor pertanian juga sangat berperan untuk mewujudkan Kabupaten Tapanuli Utara sebagai lumbung pangan. Dinas Pertanian Taput melakukan berbagai terobosan memanfaatkan potensi wilayah dengan dukungan teknologi/mekanisas, sumber daya manusia yang berorganisasi, bimbingan berkesinambungan serta pemberdayaan personil lapangan berkompetensi yakni PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan).
Kebijakan Nikson Nababan adalah mengarahkan masyarakat untuk lebih banyak membuka areal pertanian lahan kering dengan tetap mempertahankan sawah yang sudah ada. Setiap tahun masyarakat diharapkan membuka lahan pertanian/holtikultura dan perkebunan baru. Untuk menambah luasan areal pertanian, Pemkab Tapanuli Utara juga gencar dengan memuka jalan usaha tani sekaligus mengolah lahan pertanian baru dengan menggunakan alat berat dikelola Dinas Pekerjaan Umum dan dilanjutkan peningkatannya dengan rabat beton oleh Dinas Pertanian. Sementara traktor milik Dinas Pertanian mengolah lahan masyarakat secara gratis mulai dari pembajakan sampai roter (siap tanam).
Dengan fasilitas yang diberikan Pemkab Taput, Nikson Nababan terus menganjurkan masyarakat pedesaan (petani) untuk membentuk kelompok tani agar ada sarana untuk berinteraksi terkait upaya peningkatan pengembangan komoditi dan produk unggulan berbasis pertanian di desa masing-masing.
Sesuai dengan ketentuan pemerintah, kelompok tani juga menjadi salah satu organisasi yang memiliki legalitas penerima bantuan pemerintah serta distributor pupuk bersubsidi kepada anggotanya. Oleh sebab itu, kelompok tani di Tapanuli Utara sudah memiliki badan hukum dari notaris.
Untuk mendapingi kelompok tani dalam melakanakan kegiatannya, Pemkab Tapanuli Utara memiliki Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) 190 orang yang ditempatkan di Kecamatan.
Dengan alat mesin pertanian (alsintan) kelompok tani dan PPL berkaloborasi untuk meningkatkan komoditi berdaya saing dipasar regional dan nasional. Di antaranya komoditi tanaman holtikultura cabe merah, kentang, kol, jagung, wortel, tomat, berbagai jenis sayuran dan tanaman keras berupa kopi, coklat dan karet.
Untuk mendukung peningkatan komoditi dan produk pertanian, Pemkab Tapanuli Utara melalui Dinas Pertanian juga membangun sarana prasarana dan infrastruktur, diantaranya pembangunan irigasi dan jalan rabat beton dari desa menuju sentra produksi.
Dari data Dinas Pertanian, kelompok tani penerima bantuan di Tapanuli Utara berjumlah 2547 dan PPL dengan sebaran sebagai berikut:
Salah satu terobosan Nikson Nababan di sektor agrobisnis adalah keberhasilan membangun kerjasama perdagangan komoditi pertanian (sayur mayur) dengan Pemerintah Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau. Kerjasama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan (MoU) pada tanggal 30 Mei 2022 oleh Bupati Tapanuli Utara bersama Walikota Batam.
Pada tanggal 15 September 2022 Nikson Nababan telah melakukan ‘launching’ perdana pengiriman sayur-mayur ke Kota Batam. Kerjasama ini kemudian dilanjutkan oleh Perusda Pertanian Taput dengan Ikatan Keluarga Besar Tapanuli Utara (IKABTU) yang langsung memasarkan ke Pasar Induk Batam. Perusda Pertanian Tapanuli Utara setiap minggu telah mengirimkan sayur-mayurlangsung ke Batam, di antaranya cabe merah, kentang, kol, dan wortel.
Meningkatkan Kapasitas Desa Menuju Desa Mandiri
Sebagaimana motto Nikson Nababan, ‘Desa Maju, Kota Kuat, Indonesia Berdikari’, telah mengarahkan tekanan program pembangunan pedesaan menuju desa yang mandiri.
Dengan kucuran Dana Desa yang begitu besar setiap tahun dari APBN, Nikson Nababan memperkuat organisasi desa, di antaranya melalui pelatihan perangkat desa dan pembinaan tata administrasi. Tanpa mencampuri keputusan musyarawah desa, Bupati Tapanuli Utara tetap memberikan bimbingan dan arahan terkait skala prioritas pembangunan desa. Selain pembangunan ifrastruktur desa berupa rabat beton ke sentra pertanian, Dana Desa juga diarahkan untuk mendirikan dan memperkuat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ada 116 BUMDes yang sudah berjalan dengan berbagai jenis usaha.
Pendidikan
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah berusaha secara maksimal untuk meningkatkan pendidikan dengan mengelola potensi yang ada, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan nonformal dan informal.
Kepmen Diknas Nomor 20 Tahun 2010 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah mengatur kewenangan pemkab/pemko dalam pelaksanaan pendidikan berjenjang hanya sebatas SMP. Peraturan yang telah membatasi kewenangan pemerintah Kabupaten di tingkat SMK/SMA. Maka Pemkab Tapanuli Utara secara formal hanya dapat berperan sampai di tingkat pendidikan menenagah pertama.
PAUD
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat bersentuhan dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di pedesaan. Pendidikan bagi anak usia dini menjadi perhatian serius dari Pemkab Tapanuli Utara.
Sebagai upaya untuk mempersiapkan generasi cerdas di masa mendatang, Bupati mendorong kelompok masyarakat menyelenggarakan PAUD, terutama di desa-desa. Sampai September 2022, Bupati mengerahkan 483 guru PAUD dengan memberikan insentif serta bantuan yang bersifat motivasi untuk menggalang kebersamaan kelompok merencakan proses pembelajaran.
Sesuai dengan ketentuan, Ketua Tim Penggerak PKK Satika Simamora SE MM menjadi penanggungjawab keberhasilan PAUD dan menyandang predikat sebagai Bunda PAUD. Sampai tahun 2022, PAUD di Tapanuli Utara berjumlah 282 unit yang tersebar di 15 Kecamatan.
Dalam penyelenggaraannya, Bunda PAUD Satika Simamora melakukan pembinaan ditingkat Kecamatan sampai ke desa dan tercermin menjadi bagian utuh dari kegiatan itu.
Pelaksanaan pembelajaran di sekolah-sekolah terpencil mendapat perhatian khusus dari Bupati Nikason Nababan. Ada 169 guru SD dan 29 orang guru SMP yang bertugas di sekolah terpencil penerima dana insentif khusus. Pemberian insentif khusus itu merupakan bentuk penghargaan Bupati atas pengabdian guru yang bersangkutan.
ANAKHON HI DO HAMORAON DI AHU
Berangkat dari filosofi orang Batak ‘Anakkonki Do Hamoraon Di Au’, Nikson Nababan memahami betul karakter dan budaya orang Batak. Dimana kondisi paling tepuruk pun sebuah rumah tangga orang Batak akan tetap mengupayakan anaknya sekolah, minimal satu orang harus sampai menginjak pendidikan hingga perguruan tinggi dan menggapai
“Satu hal yang harus kita pahami, triger pembangunan ekonomi ada pada sekolah dalam konteks Tapanuli Raya yang sifatnya umum. Maka itulah mendasari saya, kenapa mereka bisa, kita tidak bisa mewujudkan mimpi itu,” kata Nikson dalam suatu pertemuan di Tarutung baru baru ini. Kala itu Nikson juga menyebut agar belajar dari perkataan orang-orang pintar, bahwa kalau ingin maju sebuah daerah, maka belajarlah dari sejarah.
“Sejarah yang saya maksud itu adalah filosofi dari leluhur orang Batak dan cita-cita Nomensen. Maka ada yang belum sempurna, yaitu pendidikan yang dilakukan Nomensen itu bagaimana sampai ketingkat yang lebih tinggi harus ada di Tapanuli Raya. Untuk mewujudkan itu bukanlah hal yang gampang, tentu banyak tantangan, rintangan dan butuh pengorbanan. Juga mengharapkan dukungan dari Pemerintah Daerah di Tapanuli Raya, Stakeholders dan unsur elemen masyarakat lainnya.
Berdirinya Universitas Negeri di Tapanuli Raya dengan mentransformasi Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) menjadi sebuah Universitas Negeri harus kita pahami secara bijkasana,” urainya.
Nikson menambahkan rencana besar tersebut tinggal mengaktualisasi melalui sebuah dokumen, bagaimana dokumen itu tertata dengan rapi didalamnya sudah dimuat keinginan masyarakat, kajian dan analisa serta dukungan-dukungan dari berbagai elemen, ormas, tokoh agama, tokoh adat dan organisasi kemahasiswaan, termasuk dukungan dari petinggi di Republik Indonesia termasuk penentu kebijakan yaitu Presiden Jokowi.
Lanjut Bupati, pada tahun 2015 pertama dilontarkannya ide pendiran Universitas Negeri di Tapanuli Utara. Kemudian tahun 2016, Bupati membuat proposal pengusulan Universitas Negeri ke tingkat Menteri dan Presiden. Pada saat itu, sudah ada perintah Presiden Jokowi untuk membahas proposal pengusulan itu. “Ehhh rupanya, tahun 2017 ada bisikan-bisikan yang membuat rencana ini gagal. Orang Kristen akan demo bila IAKN diubah menjadi Universitas Umum, sehingga ditunda oleh Presiden Jokowi. Tahun 2018 tahun Pilkada dan tahun 2019 menyelesaikan Pilkada. Menurut saya, tahun 2020 lah waktu yang tepat untuk memulai lagi membahas pendirian Universitas Negeri di bumi Tapanuli Raya,” ungkapnya.
“Resiko politik memang banyak saya hadapi ketika memperjuangkan Universitas Negeri ini, tapi kita harus siap menghadapi segala resiko. Tapi menurut saya, apa yang kita lakukan bukan semata-mata untuk menyelamatkan ekonomi kita, bukan sekedar membuat SDM kita unggul, tapi juga menyelamatkan kekristenan kita,” sambung Bupati.
Kondisi saat ini lanjut Bupati, Sumut hanya memiliki empat Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Kalau dikalkulasikan secara detail, penduduk Sumatera Utara sekitar 16 juta penduduk tentu masih bisa berdirinya sebuah Universitas Negeri untuk mengcover Tapanuli Raya, Simalungun, Karo, pecahan Tapsel dan Labuhan Batu Raya.
“Untuk Universitas Negeri yang sudah ada, sudah bisa mengcover kota Medan, Tebing Tinggi, Langkat, Serdang Bedagai dan Deli Serdang. Apalagi kalau nanti ditingkatkan perguruan tingginya masuk Zonasi. Kalau sempat masuk Zonasi, kemanalah anak-anak kita untuk kuliah. Makanya yang kita perjuangkan ini harus cepat dan tepat sasarannya,” kata Nikson.
Maka tugas-tugas yang harus segera ditingkatkan adalah menggali sedalam-dalamnya apa yang bisa menjadi analisis sedetail mungkin. Artinya, ketika nanti ekspos, hal terkecilpun sudah bisa dijawab.
Terkait adanya pro dan kontra dalam pendirian Universitas Negeri, Nikson mengatakan, sebuah keputusan ataupun kebijakan pasti ada pro dan kontra.
“Tapi saya yakin, bila mereka tau berdirinya Universitas Negeri akan melepaskan kita dari kebodohan dan kemiskinan bahkan trigger percepatan pertumbuhan ekonomi di Tapanuli Raya, kedepannya akan baik-baik saja,” tambahnya lagi.
Pemberian Beasiswa Salah satu upaya Nikson Nababan untuk meningkatkan pendidikan di Tapanuli Utara adalan pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi di tingkat Perguruan Tinggi. Dana CSR dari PT Bank Sumut, TPL, Inalum, dan SOL diprioritaskan untuk membantu mahasiswa Tapanuli Utara yang kuliah di perguruan tinggi negeri. Mahasiwa yang kuliah itu terbanyak dari desa yang tersebar di Tapanuli Utara.
Universitas Umum Negeri
Perjuangan Bupati yang tidak berhenti untuk mendirikan universita negeri di Tapanuli Utara pantas mendapat apresiasi dari masyarakat. Dengan asumsi pendirian universitas negeri menjadi salah satu upaya peningkatan SDM masyarakat Tapanuli Utara dan umumnya masyarakat Tapanuli Raya (bekas Keresidenan Tapanuli), juga untuk peningkatan ekonomi masyarakat.
Perjuangan yang sudah sampai ke berbagai pemangku kepentingan di pusat. Kebutuhan kehadiran universitas negeri umum memiliki masa depan yang universal. Oleh sebab itu Nikson Nababan masih terus melalukan pendekatan kepada berbagai pihak yang berkompeten dan dianggap berpeluang ikut memperjuangkan berdirinya universitas negeri di Tapanuli Utara.
Peran Strategis Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Sesuai dengan penjelasan undang-undang no 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi.
Dengan jenjang pendidikan yang mencakup program program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan dengan titel diploma, sarjana, magister, doktor, dan lain sesuai dengan program ilmu yang diperoleh.
Mencermati penjelasan tersebut, kehadirian universitas atapun perguruan tinggi di suatu daerah menjadi wadah atau laboratorium yang nantinya akan “melahirkan” manusia manusia cerdas pemikir dan intelec yang ilmunya tentu dapat dimanfaat untuk pembangunan dan kamajuan suatu daerah. Pasalnya dengan ilmu yang dimiliki diyakini seorang lulusan perguruan tinggi akan mampu menghasilkan karya-karya yang inovatif, dan teknologi yang bermanfaat terhadap pembangunan daerah.
Implikasi karya-karya inovatif terhadap pembanguan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni antara menjalin kerjasama antara perguruan tinggi dengan Pemda setempat dalam setiap rencana program pembangunan. Kemudian melibatkan pihak perguruan tinggi dalam melihat situasi yang terjadi ditengah masyarakat serta tudy-study ataupun survei terhadap kebutuhan masyarakat sehingga kelak program tersebut bisa terencana dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
Begitu juga halnya dengan berdirinya Untara di Taput. Keberadaan Untara kelak akan mampu memproduksi pemikir-pemikir muda visoner yang ilmunya bisa diandalkan mendukung program pembangunan daerah. Baik dibidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan bidang-bidang lain yang bermanfaat bagi masyaraka. Alumni-aluni UNTARA kelak akan mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dari perguruan tinggi untuk memajukan daerahnya sendiri.
Selain daripada itu kehadiran UNTARA kelak akan membawa angin segar dan warna baru dalam dunia pendidikan di Tapanuli Raya khususnya di Taput. Sebab hadirnya UNTARA akan bisa mempermudah akses pendidikan bagi lulusan SMA/SMK sederajat yang ada di daerah untuk menjangkau pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini juga menjadi peluang bagi orangtua bisa lebih mudah menyekolahkan anaknya dengan beban biaya yang lebih rendah karena tidak mengeluarkan biaya uang kos, makan,dan biaya transpotasi. Selain meringankan beban orangtua dan anak didik lulusan SMA/SMK sederajat, kehadiran UNTARA tentu akan berdampak langsung terhadap kemajuan daerah.
Misalnya dampak fisik, Keberadaan Untara tentu akan merubah “wajah” suatu daerah karena akan melahirkan bangunan-bangunan baru sehingga daerah sekitar dengan sendirinya akan berubah menjadi kota smart city (Kota Pintar). Hadirnya perguruan tinggi di daerah akan sejalan dengan lahir gedung-gedung baru sarana dan prasana pendukung perguruan tinggi akan semakin subur. Termasuk gedung-gedung lain yang berkaitan baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Berdirinya sebuah perguruan tinggi di daerah tentu akan berdampak terhadap perkembangan perekonomian. Harga jual perdagangan dengan sendirinya akan semakin naik, semisal harga lahan perumahan, perkantoran, barang-barang dagangan serta perkembangan lapangan pekerjaan. Siituasi ini akan menggerakkan aktivitas-aktivitas dan kegiatan ekonomi sekitar. Misalnya perdagangan. Untuk aktivitas perdagangan, hadirnya toko-toko penjual buku, alat-alat tulis, rumah makan, dan warung. Kemudian Jasa penginapan,(Indekos), kontrakan, loundry, jasa foto copi, penjilidan, jual pulsa yang berhubungan dengan kampus. Semakin lama kegiatan ekonomi tersebut akan semakin tumbuh subur dan berkembang membuat suatu daerah semakin maju.
Sejalan berdirinya perguruan tinggi di daerah tentu akan tumbuh berbagai lapangan pekerjaan,seperti dosen, pegawai, cleaning servis, petugas kebersihan dan kebun, dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan aktivitas kampus.
Kemudian dampak sosial, kehadirian sebuah perguruan tinggi di daerah berimplikasi terhadap cara berpikir dan pola berbudaya masyarakat. Masyarakat akan semakin memahami akan pentingnya pendidikan. Menurut wikipedia, pendidikan adalah suatu pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui proses pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Melalui pendidikan, seseorang juga akan mengetahui sesuatu hal yang belum diketahuinya menjadi diketahui. Mengajarkan karakter dan normanorma yang berlaku ditengah masyarakat, melalui pendidikn moral dan etika. Selain itu pendidikan juga bermanfaat untuk melahirkan generasi penerus bangsa.
Terakhir dampak pembanguan dan kemajuan daerah. Selain daripada dampak fisik, non fisik, dan dampak sosial budaya, berdirinya sebuah perguruan tinggi tentu akan berdampak terhadap pembangunan di daerah. Pasalnya perguruan tinggi juga dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan arah program kebijakan pembangunan di daerah.
Hadirnya perguruan tinggi bisa membantu model-model pembangunan daerah yang lebih maju dan repsesentatif. Pasalnya perguruan tinggi dengan berbagai ilmu yang ada didalamnya akan mampu menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat. Untuk mensinkronkan hal ini Pemda perlu melibatkan perguruan tinggi dalam setiap membuat dan merancang sebuah program. Hal ini bertujuan agar program yang dilaksanakan tersebut terlebih dahulu dilakukan penelitian dan pengkajian oleh perguruan tinggi. Misalnya program dalam bidang infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan serta program bidang lain yang bermanfaat.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin (Kompas.com 10/3/2022) menyampaikan, perguruan tinggi memiliki lima peran yang sangat strategis dalam membangun talenta-talenta unggul nasional.
Pertama, perguruan tinggi sebagai agen transformasi sosial dan ekonomi bangsa diharapkan tidak lagi sebatas tempat terjadinya transfer ilmu.Menurutnya perguruan tinggi juga menjadi tempat mengolah, mengasah, menguatkan, dan mengembangkan potensi, keilmuan, serta karakter mahasiswa sehingga menjadi sumber daya manusia yang inovatif dan berdaya saing global.
Kedua, perguruan tinggi dituntut dapat menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan bakat, kemampuan, dan keahliannya. Harapannya, lulusan perguruan tinggi dapat memilih jalan karir atau profesi yang sesuai dengan talentanya tersebut, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
“Ketiga, perguruan tinggi memimpin dalam proses membentuk pemimpin-pemimpin masa depan, yang tidak saja menguasai ilmu pengetahuan, tapi juga memiliki iman dan takwa, serta karakter kebangsaan yang kuat.
Keempat, Ma’ruf berharap perguruan tinggi tidak hanya menghasilkan lulusan yang memiliki pemahaman teoritis, tetapi juga punya kapasitas problem solving sehingga mampu menjawab permasalahan nyata di masyarakat dengan ilmu yang dimilikinya.
Terakhir, Ma’ruf berpesan agar perguruan tinggi sebagai lembaga yang mengembangkan talent harus melakukan perbaikan terus-menerus. Ia menambahkan, kolaborasi antar perguruan tinggi, dan dengan pemerintah, dunia industri dan dunia usaha harus terus dibangun dan diperkuat sehingga mampu menciptakan ekosistem yang ideal bagi tumbuhnya bibit-bibit talenta nasional.
Kesehatan
Komitmen untuk menjadikan Tapanuli Utara sebagai lumbung SDM berkualitas, tidak terlepas dari peningkatan pelayanan kesehatan yang prima melalui Dinas Kesehatan dan
Rumah Sakit Daerah Tarutung.
Dinas Kesehatan bersama Rumah Sakit Daerah Tarutung melaksanakan pelayanan kesehatan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan tidak diskriminatif. Dinas
Kesehatan dengan semboyan ‘Siap Melayani 24 Jam’, melaksanakan pelayanannya melalui 21 puskesmas (pusat kesehatan masyarakat), 20 di antaranya sudah memperoleh akreditas dibantu 60 puskesmas pembantu (pustu), yang dipimpin seorang dokter dan sarjana kesehatan masyarakat. Puskesmas yang jaraknya jauh dari RSUD Tarutung, di izinkan untuk menerima pasien rawat nginap dalam keadaan darurat, terutama pasien yang siap melahirkan. Ada 118 dokter, 480 perawat, dan 925 bidan siap melayani masyarakat di Tapanuli Utara.
Setiap puskesmas telah dilengkapi dengan ambulans. Ada 28 unit ambulans yang siaga di puskesmas telah menumbuhkan harapan masyarakat desa untuk penanggulangan pasien dalam keadaan darurat yang perlu dirujuk ke Rumah Umum Sakit Daerah Tarutung atau ke rumah sakit lain, sesuai dengan kebutuhannya.
Tenaga kesehatan di pedesaan mendapat perhatian dari Bupati Tapanuli Utara. Bidan desa menjadi tenaga medis bertugas ganda di pedesaan. Selain tugas utamanya membantu persiapan persalinan, juga menjadi tempat masyarakat desa untuk berobat.
Sampai tahun 2021 ada 413 posyandu aktif yang rata-rata dibina bidan desa. Untuk meningkatkan motivasi pelayanan, para tenaga kesehatan mulai dari dokter dan paramedis, seperti perawat dan bidan desa yang bertugas di desa terpencil, Bupati Nikson Nababan memberikan insentif tambahan dari gaji yang diterimanya.
Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarutung menjadi rujukan terakhir pasien yang datang dari pedesaan. Oleh sebab itu, dalam kepemimpinan Bupati Nikson Nababan, dari tahun ke tahun, pelayanan RSUD Tarutung terus ditingkatkan dan dilengkapi dengan berbagai pasilitas untuk mendukung perawatan prima. Khususnya untuk sarana prasarana, di antaranya pembangunan Ruangan CT Scan dan pembangunan Gedung Haemodialisa (ruangan instalasi cuci darah) dengan nama KK Tertius Simamora, dilengkapi sebanyak 32 unit dan menjadikan RSUD Tarutung sebagai pusat pasien cuci darah di kawasan Tapanuli.
Secara bertahap dokter spesialis juga terus ditambah. Pada tahun 2016 dokter spesialis masih 18 orang pada tahun 2021 sudah 34 dokter spesialis. Berkat peningkatan pelayanan itu, Rumah Sakit Daerah Tarutung lulus paripurna dari Komisi KARS dengan Predikat Paripuma, yakni Bintang 5.
Pada tahun 2022 Bupati telah meresmikan fasilitas bangunan penanganan Covid-19 di RSUD Tarutung. Di antaranya Founding Father Dr (HC) Ir H Soekarno, 13 unit perumahan dokter spesialis dan tenaga kesehatan. Gedung instalasi gizi dinamakan Nikson – Sarlandy, gedung Poliklinik Paru Fatmawati, gedung pemulasaran jenazah, pos satuan pengamanan, pagar/pintu gerbang kawasan ruang isolasi, gedung mesin generator set (genset), serta ruang isolasi.
Sebagai rumah sakit rujukan, untuk penanganan pasien Covid-19, RSUD Tarutung membangun Ruang ICU berkapasitas tujuh tempat tidur dan ruang perawatan pasien berkapasitas 25 tempat tidur dengan ruang bertekanan negatif. Pembangunan laboratorium untuk test PCR Bulan Desember 2020.
Dalam hal pengelolaan keuangan, RSUD Tarutung mendapat nilai A dua kali berturutturut pada tahun 2017 dan 2018, berdasarkan audit kinerja Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) oleh BPKP dan menjadi percontohan BLUD Rumah Sakit untuk Sumatera Utara. Berdasarkan penilaian sebagai BLUD, Tahun 2019 RSUD Tarutung menjadi rumah sakit terbaik di Sumatera Utara.
Atas pelayanan kesehatan yang prima, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan menerima penghargaan sebagai Kepala Daerah Inovatif 2022 dari MNC Portal yang diserahkan langsung oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Drs Abdul Halim Iskandar MPd. Pemukiman Penduduk
Masih banyak desa di Tapanuli Utara yang belum memiliki faslitas air bersih. Bupati Nikson Nababan melakukan pendekatan kepada Kementerian PUPR RI untuk mengusulkan pembangunan sarana air bersih di pedesaan.
Salah satu program yang sumber dananya dari APBN ialah Pembangunan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS).
Metode pelaksanaan PAMSIMAS dengan perberdayaan masyarakat untuk membangun pipanisasi. Memperoleh air dari sumber mata air (grafitasi) dan sumur bor. Ada 70 desa di Tapanuli Utara menerima pembangunan PAMSIMAS.
Untuk perumahan, sekira 8.500 unit rumah sudah direhab dari rumah yang tidak layak huni menjadi rumah layak huni. Untuk membangun pemukinan yang sehat, sejak tahun 2018 sampai tahun 2022, sebanyak 51 desa telah menerima pembangunan septik tank umum.
Melalui program peningkatan prasarana, sarana dan utilitas Umum (PSU), Pemkab
Tapanuli Utara tahun 2021 telah membangun 11.192,05 meter jalan lingkungan dan2.379 meter drainase lingkungan.
Listrik Pedesaan
Dinas lingkungan hidup melalui kerjasama dengan UP III PLN Sibolga telah membangun jaringan listri sampai ke pedesaan jaringan listrik 67 titik desa/dusun. Penerangan listrik ini akan sangat berpengaruh di berbagai sektor kehidupan masyarakat desa. Pemanfaatan teknologi informasi yang sangat tergantung dengan listrik akan berdampak pada peningkatan pengetahuan masyarakat desa.
Pariwisata Bandara Silangit
Tapanuli Utara menjadi salah satu pintu gerbang utama wisata (kepariwisataan)
Kawasan Danau Toba. Keberadaan Bandar Udara Sisingamangaraja XII yang populer dengan nama Bandara Silangit menuntut kreatifitas mendukung objek wisata yang disediakan alam. Bandara Silangit kini menjadi sangat penting untuk Kawasan Danau Toba, baik untuk kepentingan bisnis, keluarga terutama pariwisata. Melalui bandara ini, wisatawan mancanegara yang ingin berkunjung ke Danau Toba dapat tiba dalam waktu yang relatif singkat.
Atas perjuangan Bupati Nikson Nababan bersama pihak Angkasa Pura II, status
Bandara Silangit sudah menjadi bandara internasional dan mampu menerima pendaratan pesawat berbadan besar. Dengan demikian, diharapkan penikmat wisata (wisatawan) mancanegara akan lebih tertarik untuk berkunjung ke Kawasan Danau Toba menikmati berbagai sajian wisata. Kecamatan Muara Tapanuli Utara memiliki Kawasan Danau Toba relatif sedikit. Namun potensi wisata danau ini tetap ditangani semaksimal mungkin terutama wisata panorama.
Tiga desa di Pulo Sibandang ditetapkan menjadi Desa Wisata. Pemkab Tapanuli Utara telah melakukan pembinaan SDM dan penataan desa. Nilai-nilai naturalis pedesaan tetap dipertahankan. Namun salah satu kelemahan dalam pengembangan pariwisata di Pulo Sibandang, ternyata status jalan lingkar yang di pulau kecil itu adalah jalan provinsi. Sehingga pengembangan pulau wisata itu tidak sepenuhnya kewenangan
Pemkab Tapanuli Utara. Sehingga pembangunan kepariwisataan di ketiga desa itu lebih cenderung dengan pembinaan manusia. Membina msyarakat sebagai masyarakat wisata melalui pembantukan kelompok-kelompok sadar wisata. Pembekalan mssyarakat untuk siap menerima kunjungan wisatawan.
Hutaginjang
Kawasan Hutaginjang memiliki dua potensi wisata. Masing-masing wisata panorama dan wisata olahraga gantole dan terbang layang. Lokasi ini menjadi salah satu pilihan bagi pencinta olahraga terbang layang dan gantole di Sumatera Utara. Nikson Nababan mempromosikan objek wisata ini melalui cabang olahraga dirgantara itu.
Salib Kasih
Salib Kasih di Kecamatan Siatas Barita sebagai objek wisata rohani, tetap menjadi daerah tujuan wisata populer bagi Umat Kristiani. Kawasan wisata ini telah dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT).
UMKM dan Kerajinan Daerah Badan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta kerajiinan daerah mendapat perhatian serius dari Nikson Nababan. Secara khusus Ketua Dekranasda Tapanuli Utara
Ny Nikson Nababan Satika Simamora SE MM turun langsung bersama Dinas Koperasi dan Perdagangan. Kelompok usaha dan pengrajin dibentuk untuk mempermudah pembinaan. Di antaranya Kelompok Pengrajin Pertenunan Ulos yang secara berkala menerima pembinaan dan bantuan dari Pemkab Tapanuli Utara.
Ketua Dekranada yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Tapanuli Utara Satika Simamora menjadi Pembina UMKM. Dalam aktifitasnya, Satika terkesan tidak mengenal lelah. Mengabdikan dirinya secara total untuk membantu pengembanganUMKM. Salah satu upaya yang dilakukan untuk membangun sarana pemasaran adalah memanfaatkan Lantai I Gedung Sopo Partungkoan di Jalan Sisingamangaraja Tarutung menjadi Galery UMKM, di mana para pengrajin dapat menggelar pameran kreasi mereka dan secara terbatas membuka lokasi usaha makanan dan minuman.
Sejumlah perancang model lokal telah memamerkan karyaa mereka di Galery UMKM itu dan sudah dikunjungi konsumen dari berbagai kalangan, kelompok perantau, termasuk Ketua DPR RI Puan Maharani.
Nikson juga memberikan bantuan dan motivasi kepada pengrajin rumah tangga, pengolahan kopi menjadi minuman bernuansa anggur di Kecamatan Pagaran. Wine Cofee dengan pengepakan yang baik telah mendapat pasar.
Pasar lelang Bupati Taput Drs Nikson Nababan,Msi juga membuat program pasar lelang di dua pasar yang sds di Kabupaten Tapanuli Utara, yaitu Pasara Siborongborong dan Pasar
Tarutung, itu dilakukannya guna memberikan jaminan harga komoditi pertanian yang wajar agar petani tidak mengalami kerugian, terlebih saat harga mengalami penurunan di pasaran. Pemda harus hadir ditengah-tengah petani, begitu pemikiran dan kepedulian Nikson Nababan terhadap masyarakat petani di Kabupaten Tapanuli Utara.
Bahkan dengan adanya program pasar lelang di Tapanuli Utara yang digagas Nikson Nababan membuat dua menteri, yaitu Menteri Perdagangan Enggartiasto dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna sengaja datang dari Jakarat ke Tapanuli Utara untuk melihat langsung situasi dan proses lelang karena diyakini pasar lelang tersebut akan memberikan pengaruh yang sangat baik dan positif akan pertumbuhan ekonomi di Tapanuli Utara, dan juga sedikit banyak akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Namun demikian, masih ada beberapa programnya untuk bidang perdangangan dan perindustrian yang belum terlaksana dengan baik hingga saat ini, seperti usulan rehabilitasi total Pasar Siborong-borong, usulan lanjutan revitalisasi Pasar Tarutung, usulan Pembangunan Pasar Rakyat Sipoholon, Pembangunan Pasar Rakyat Sigotom dan usulan lanjutan revitalisasi Pasar Rakyat ke Kemneterian PUPR di Jakarta, namun itu semua terjadi bukan karena disengaja tetapi karena faktor anggaran terbatas sejak masa pandemi melanda, yang mana anggaran dari pusat (APBN) maupun anggaran daerah (APBD) Kabupaten Tapanuli Utara banyak tersedot atau terpakai untuk penanganan pandemi virus Covid-19 di Indonesia dan Kabupaten Tapanuli Utara.
Prakarsa
Air minum kemasan Pro Tio, diproduksi PT Mual Tio Maju Bersama yang 51 persen sahamnya dimiliki oleh Pemkab Taput dan sisanya dijual ke masyarakat umum.
Minuman Protio diluncurkan pemasarannya oleh Bupati Drs Nikson Nababan tanggal 6 Januari 2017. Perusahaan ini berdiri atas prakarsa Bupati Nikson Nababan dengan latar belakang pemanfaatan potensi alam yang luar biasa di kawasan lereng Gunung Dolok Martimbang. Air yang mengalir di sekitar Dusun Maria, Desa Parbubu Dolok, Kecamatan Tarutung mengandung PH 6.5. Perusahaan ini didirikan dengan modal patungan perorangan termasuk yang masih bekerja di Pemkab Tapanuli Utara.
Pro Tio diproduksi dengan modal awal Rp1,2 milar. Pada masa Pandemi Covid-19 perusahaan ini terpaksa melakukan PHK karena pemasarannya terpuruk. Namun setelah memasuki tahun 2022, perusahaan ini kembali bangkit dan bekerja sama dengan Perusda Pertanian untuk pemasaran.
Pro Tio, salah satu produk kebanggan Tapanuli Utara, karena minuman mineral ini memiliki kualitas yang cukub baik dengan kandungan PH 6.5.
Kependudukan
Salah satu kebijakan Bupati Nikson Nababan yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat khususnya masyarakat desa adalah kemudahan memperoleh dokumen kependudukan. Dalam kepemimpinan Nikson Nababan, pengurusan dokumen kependudukan seperti KTP, Kartu Keluarga, Akte Perkawinan, Akte Lahir dan Akte
Kematian sangat lancar.
Sangat membanggakan, masyarakat desa di Tapanuli Utara sudah memiliki kesadaran yang tinggi tentang perlunya dokumen kependudukan. Hal ini disebabkan gencarnya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Taput serta para camat dan kepala desa melakukan sosialisasi.
Kesimpulan
1. Peningkatan kualitas infrastrur yang dilakukan Drs Nikson Nababan MSi selama delapan tahun memimpin pembangunan di Tapanuli Utara sangat luar biasa dan telah ‘memerdekakan desa’.
2. Kebijakan penggunaan anggaran dengan skala prioritas. Untuk membuka jalan, Nikson Nababan tidak memberikannya kepada pihak ketiga, tetapi memanfaatkan fasilitas alat berat yang dimiliki Pemkab Tapanuli Utara dengan prinsip gotongroyong. Kebijakan seperti ini pantas dilanjutkan pada masa mendatang.
3. Dengan terbangunnya jalan interkoneksi antardesa dan antarKecamatan di Kecamatan Parmonangan, Garoga, Pahae Julu, Pahae Jae, Simangumban, Purbatua dan Kecamatan Adiankoting terutama dengan pekerjaan jalan hotmix, telah berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
4. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PRDB) merupakan salah satu indikator dalam melihat keberhasilan pembangunan di suatu daerah. Total nilai tambah dari seluruh lapangan usaha usaha di tengah masyarakat yang dihitung dalam perbandingan skala waktu. Kontributor atau penyumbang terbesar untuk PRDB Tapanuli Utara pada tahun 2021 adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Oleh sebab itu, peningkatan kualitas infrastruktur akan berbanding lurus dengan peningkatan kontribusi sektor pertanian, perkebunan dan perikanan pada PRDB yang terus meningkat.
5. Kebijakan Bupati Nikson Nababan meningkatkan kualitas infrastruktur jalan, sangat tepat sebagai langkah memerdekakan desa di Tapanuli Utara.
Saran
1. Peningkatan jalan pedesaan hendaknya terus dilanjutkan sampai pada pengaspalan hotmix.
2. Peningkatan SDM berkualita melalui pendidikan formal (sekolah) di Tapanuli Utra yang tersendat di tingkat SMP seyogyanya tidak menghalangi Pemkab Tapanuli Utara untuk mendukung proses belajar dan mengajar di tingkat SLTA. Untuk itu perlu dijajaki regulasi yang memberi peluang kepada Pemkab
Tapanuli Utara memberikan kontribusi ke SMA/SMK/madrasah aliyah.
3. Pendirian universitas negeri di Tapanuli Utara sebagai salah satu sarana peningkatan SDM dan ekonomi masyarakat perlu untuk terus diperjuangkan.
Penutup
Laporan pembangunan ini sangat terbatas. Selamat berjuang Bupati Drs Nikson Nababan MSi untuk terus menaburkan kebaikan kepada masyarakat Tapanuli. Beberapa tahun kedepan, dampak Pandemi Covid-19 masih mempengaruhi terhadap keuangan negara dan Pemerintah Daerah, sehingga perlu mencari peluang bagaimana program kegiatan perangkat daerah tidak hanya fokus melaksanakan rutinitas saja, namun perlu menelaah rencana kerja pemerintah pusat maupun Provinsi agar selaras dengan program kegiatan prioritas Tapanuli Utara dengan melibatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha.
(Red TD – BMT.Manalu)
Discussion about this post