Padang Pariaman, targetdaerah.com – Melanjutkan pemberitaan sebelumnya, diperkirakan bahwa apabila hujan turun semakin lebat, dipastikan bahaya besar akan semakin didepan mata, karena jutaan kubikasi kerikil dan batu sungai yang berfungsi sebagai penahan arus air disungai ini , sudah punah alias tandeh oleh para penambang illegal yang tidak bertanggung jawab tersebut, sekarang hanya tinggal tunggu waktu saja dan hal ini dapat dikategorikan bahwa penambang-penambang gila itu sudah termasuk kategori teroris pemusnah lingkungan dan sudah seharusnya untuk ditangkap dan dihukum seberat-beratnya, papar warga setempat.
Ditempat terpisah salah seorang sopir truk DA yang akrab disapa Ujang, menerangkan bahwa ia sangat mencemaskan keselamatan lingkungan sungai Batang Anai terutama warga yang tinggal disepanjang lokasi. Sungai batang anai dibeberapa titik terlihat sudah seperti danau, pengerukan batu dan kerikil terus dilakukan, sementara razia yang dilakukan oleh aparat dan pemda setempat tampaknya hanya sekedar formalitas saja, karena kegiatan penambangan illegal ini tidak pernah berhenti dan itu sudah berlangsung selama bertahun-tahun, tutur Ujang kesal.
Dari hasil Investigasi Target Sumbar dilapangan, terlihat banyaknya lokasi tambang galian C ileggal menjamur disepanjang sungai Batang Anai ini, tindakan tak bermoral pelaku galian C illegal terhadap pengerukan sepanjang tebing sungai terus dilakukan, banyaknya mesin alat berat Eskavator yang melakukan pengerukan dilokasi sungai terlihat berlangsung tanpa hambatan dan pemandangan itu sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat setempat, anehnya para pelaku diduga kuat dibekingi oleh beberapa oknum aparat.
Menurut pandangan Ketua LSM Penjara Sumbar, Amril dengan gayanya yang fenomenal menguraikan bahwa pengrusakan lingkungan tersebut harus segera dicegah dan aparat penegak hukum harus segera turun tangan dan menindak tegas para pelaku penambang illegal tersebut. Jika dibiarkan maka lingkungan sekitar terutama nagari koto buruak bakal porak poranda.
Dikatakan lagi, apabila aparat dan pemda setempat tidak mau menertibkan atau menindaknya maka kami sebagai Control Sosial LSM Penjara, berencana akan melaporkan persoalan ini ke Kementrian Lingkungan Hidup dan Lembaga Tinggi Berwenang di Jakarta, papar Amril.
Sementara itu Kepala Bapedalda Kabupaten Padang Pariaman, ketika dikonfirmasi dikantornya, yang bersangkutan tidak berada ditempat dan menurut salah seorang pegawainya mengatakan bahwa Kadis lagi ada urusan kerja di Jakarta dan sebaiknya bapak datang minggu depan saja, pesannya kepada awak media ini, (Akmal).