Padang, targetdaerah.com– Perjuangan Sisilia Weking tampaknya semakin menarik untuk kita simak, selain mendapatkan perhatian serius dari banyak kalangan juga telah menjadi perbincangan hangat di masyarakat luas terutama warga Lubuk Kilangan, Kota Padang. Sebagai seorang ibu yang sudah tua, meskipun selama puluhan tahun tertatih-tatih menutut haknya yang merasa belum dibayarkan oleh PTSP atas penguasaan tanahnya. Namun tetap saja ia terlihat penuh semangat. Pasalnya, perjuangan Sisilia selama ini dalam menuntut haknya itu tidaklah pernah kendor. Karena itu, patutlah untuk kita bersama acungkan jari sekaligus dengan dua jempol.
Kenapa tidak, perjuangan ibu tua renta ini tidaklah mudah. Selain dihadapkan dengan berbagai rintangan, masuk penjara pun sudah dilewatinya. Bertahun-tahun lamanya ia menuntut hak atas tanah kaum yang seharusnya telah diselesaikan oleh PT. Semen Padang, akan tetapi hanya sia-sia belaka dan tetap saja belum ada titik terangnya.
Terkait pemberitaan sebelumnya, kembali dipaparkan Sisilia Weking, bahwa dahulunya skenario penahanan terhadap dirinya itu, sudah diatur sedemikian rupa oleh oknum-oknum yang tak bermoral yang bertujuan untuk melumpuhkan dan melemahkannya. Tentunya agar kedepannya ia tidak lagi memiliki keberanian untuk mempermasalahkan ganti rugi atau tuntutan kompensasi atas tanahnya yang telah dijadikan jalan oleh PTSP sebagai akses lalu lintasnya kendaraan PT. Semen Padang menuju lokasi tambang di Bukit Karang Putih tersebut.
“Untuk diketahui, dirinya tidak akan pernah berhenti dalam berjuang meminta hak atas tanah luluhurnya sampai kapanpun walaupun nyawa menjadi taruhannya” ujar Sisilia yakin.
Bahkan, jika PT.SP masih tidak juga mempunyai itikad baik untuk menyelesaikan tuntutannya, maka akan ada aksi penutupan jalan berikutnya, tegas Sisilia.
Disambungnya lagi, “Mengenai ucapan miring yang menjatuhkan harga dirinya seperti yang disampaikan oleh Kabiro CSR, Iskandar Zulkarnaen Lubis tentang bantuan yang diberikan PT.SP yang ikut membiayai sekolah anaknya tersebut. Itu adalah bantuan dari dana zakat (LAZ Semen Padang), bukan bantuan pribadinya Iskandar Lubis, papar Sisilia.
Sebenarnya sanggatlah wajar jika dirinya menerima dana zakat tersebut, karena selama ini ekonominya semakin parah dan ia merasa telah dizolimi oleh oknum-oknum PT. Semen Padang. lanjutnya.
Seperti yang dialami sebelumnya, bahwa ladang bengkuangnya yang seharusnya tumbuh subur dan bisa dinikmati hasilnya, malah menjadi korban atas ulah rayuan gombal oknum PT.SP melalui program CSR Bina Lingkungan (BL) yang telah menjanjikan kepadanya (Sisilia) agar ladangnya tersebut dialih fungsikan menjadi kolam pancing.
Namun setelah ladangnya dikeruk dan diberantakan, lalu dibiarkan begitu saja. Akibatnya, ladangnya kini menjadi terlantar dan tidak dapat dipergunakan sama sekali. Dan hal itu sudah berlangsung selama tiga tahun, Tukas Sisilia.
Sementara itu, Kabiro CSR PTSP, Iskandar Zulkarnaen Lubis saat awak media ini mencoba melakukan konfirmasi di Kantornya, yang bersangkutan tidak berada ditempat. bersambung (Akmal/TIM)