Padang, targetdaerah.com – Debu Semen PT. Semen Padang menjadi keluhan cemarutama warga sekitar. Permasalahan debu yang timbul akibat aktifitas perusahaan semen padang telah menjadi perbincangan hangat masyarakat luas, terutama bagi warga yang tinggal di sekitar areal pabrik.
Selain dapat merusak rumah masyarakat, debu semen tersebut juga berdampak pada kesehatan masyarakat. Dari puluhan rumah yang didatangi oleh Tim, umumnya pemilik rumah mengeluhkan akan kesehatan, terutama pada pernafasan dan gatal-gatal pada kulit.
Semen Padang terdiri dari 2 unit kegiatan, yaitu produksi semen dan penambangan bahan baku atau (raw material). Bahan baku pembuatan semen terdiri dari batu kapur (lime stone), batu silica (silica stone), tanah liat (clay) pasir besi (iron sand) copper slag dan bahan tambahan fly ash dan pozzolan.
Selain permasalahan debu, limbah cair batu kapur juga menjadi keluhan utama bagi masyarakat Kampung Sikayan Bansek, sungainya yang dahulu bening dan bersih sekarang hanya tinggal ampasnya saja.
Beberapa orang warga Sikayan Bansaik mengatakan, sungai air putih yang berada dibelakang kampungnya ini, dahulunya dimanfaatkan sebagai air minum, mencuci, mandi dan sebagainya, namun sekarang tidak lagi bisa dimanfaatkan lagi akibat tercemar limbah kapur. sedangkan air sungai yang berada tidak jauh dari depan kampungnya juga mengalami nasib yang sama. Papar kasir (64 th) salah seorang warga memaparkan kekecewaannya kepada Target Sumbar.
Sementara warga lainnya bernama Saparuddin menerangkan, Ikan-ikan di sungai jauh berkurang, bahkan nyaris punah. Area sawah di sekitarnya pun sudah tidak ada lagi akibat mengering dan mengeras. Warga yang terbiasa mengonsumsi air, dan anak-anak yang biasa mandi di sungai pun sudah lama menjauh, agar terhin dari dari penyakit kulit dan kanker yang bisa mengancam diri mereka.
Air yang seharusnya membawa banyak manfaat dan berkah, kini membawa musibah dan malapetaka bagi warga sekitar, Habitat hewan dan makhluk yang hidup di sungai itu pun rusak dan nyaris punah. “Begitulah kondisi sungai kampung kami ini, yang telah berlangsung selama bertahun-tahun” ucap Saparudin berduka.
“Dahulu, banyak warga Sikayan Bansaik yang menjadi petani. Air sungai sangat bersih dan bening, kayak air sungai di Timbulun. Tapi setelah kena limbah kapur, membuat warga menjadi susah. Keluh istri Saparudin sembari menawarkan targetsumbar.com memasuki rumahnya untuk minum kopi.
Ibu beranak empat ini terus mengelus dada, dikatakannya semenjak sungainya tercemar, masing-masing warga telah membangun sumur, namun sumur itupun juga tercemar limbah kapur sehingga tidak bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan air minum.
“Seharusnya PT. Semen Padang memberikan bantuan air bersih dan air minum untuk warga disini karena pada umumnya masyarakat Sikayan Bansek berekonomi miskin” jelasnya lagi. Bersambung (Akmal)