Kartina: RSUD Rasidin Padang Harus Bertanggung Jawab
Padang, targetdaerah.com – Sungguh malang nasib Gustina Putri Ningsih (17), remaja yang duduk di bangku kelas 2 SMA Pertiwi Satu Kota Padang. Tak disangka,setelah usai operasi bukan sembuh yang didapat, melainkan tersiksa dan tak pernah lagi bisa bicara hingga sekarang. Itulah ungkapan perasaan Ibunda gadis (Pasien RUSD) ini, Kartina (43), Kamis (23/3/2017) kepada wartawan media ini.
Diceritakan Kartina, putrinya masih sanggup membawa motor sendiri pergi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rasidin Padang untuk operasi usus buntu, di lima bulan nan lalu. “Saat pergi, anak saya bawa motor bersama abangnya ke Rumah Sakit”, katanya.
Kemudian, sesampai di rumah sakit, dokter Siska meminta Gustina untuk menginap terlebih dahulu, sebelum esoknya dilangsungkan operasi. Mendengar hal itu, pihak keluarga pasien menuruti saja demi proses pengobatan supaya dapat berjalan lancar, sebut Kartina.
Esoknya, Rabu (9/11/2016) Gustina masuk ruang operasi, tepatnya pada pukul 10.00 Wib dan selesai pukul 17.00 wib sore. “Operasi usus buntu putri saya berlangsung cukup lama, dari pagi hingga sore kala itu”, ucapnya.
Namun, kata Kartina, yang sangat ia sesali ketika operasi telah selesai putri semata wayangnya justru tidak sadarkan diri. Saat itu di ruang Intensive Care Unite (ICU), dirinya mencoba membangunkan putrinya. Tapi apa dikata, diluar dugaan Gustina tak membuka matanya meskipun masih bernafas, ungkap ibu tiga anak ini berderai air mata.
Lalu, tiga hari setelah operasi itu, masih dalam keadaan tak sadarkan diri, Gustina dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Jamil Padang. Di sana, dia (pasien) dimasukan ke ruangan ICU. Namun selama 42 hari dirawat, kondisinya tetap tak ada perkembangan dan tetap tak sadar diri atau koma. Sedangkan dokter RSUP M. Djamil yang tidak tahu namanya kepada keluarga pasien menyebutkan,” Gustina mengalami kelebihan bius dan keracunan sehingga tak mampu diterima oleh tubuhnya” jelas Kartina mengulangi kata dokter dulu itu.
Menurut dia, penjelasan dokter RSUP M. Djamil Padang tersebut bertolak belakang dengan keterangan dokter siska dari RSUD sebelumnya yang menyatakan darah pasien telah bervirus. “Gustina tak sadarkan diri lantaran kadar gula darahnya terlalu tinggi dan bervirus”, ujar Kartina menirukan kalimat dokter Siska.
Sementara itu, Ketua LP. TIPKOR RI Sumbar, Imam Sodikin, menyikapi permasalahan pasien ini mengatakan. Sepertinya ada kejanggalan atau kegagalan yang terjadi saat dilangsungkan operasi bedah terhadap diri pasien, atau ada indikasi mall praktek yang mungkin saja ditangani oleh tangan medis tanpa pengalaman cukup. Sehingga, kata dia, operasi berlangsung tidak sesuai dengan ilmu kedokteran.
Penanganan selanjutnya adalah, perlu tanggung jawab dan pengobatan pasien secara khusus dari pihak rumah sakit, karena hal ini menyangkut nyawa manusia, terutama masa depan sang pasien yang masih remaja. Jika perlu, lakukan perawatan medis ke luar negeri bila tak sanggup ditangani di RSUD ini. Saran Imam Sodikin, Anggota Den Intel Laksusda Sumbar-Riau era Orde Baru.
Sebelumnya, dr. Siska beserta Dirut RSUD Rasidin Padang saat coba dikonfirmasi oleh media ini, sayangnya yang bersangkutan belum dapat ditemui.
Dikesempatan berbeda, Paman Gustina memaparkan. Namun sepanjang pemaparannya itu ada hal yang cukup mengagetkan, ia mengisahkan kalau kemenakannya (Gustina) sebelum…… Bersambung. (TIM).
Discussion about this post