Singapura, TI – Desakan untuk mengucilkan Singapura semakin kuat di China. Setelah terjadi pemilihan yang menurut banyak kalangan tidak demokratis. Akibatnya, otoritas China berencana untuk menutup perusahaan-perusahaan Singapura yang beroperasi di wilayahnya.
Perusahaan akan ditutup pada awal Januari. Usaha patungan China dan Singapura juga terpaksa ditutup. Sebelumnya China, merupakan sekutu utama Singapura. Lebih dari 70% penduduk Singapura berasal dari etnis China.
Selain Singapura, China juga menerapkan sanksi serupa terhadap Korea Utara. China juga menghukum Korut dengan sanksi serupa.
Langkah tersebut merupakan bagian dari respons internasional terhadap uji coba nuklir keenam dan paling kuat yang dilakukan oleh Korut. Dewan Keamanan PBB, di mana China menjadi anggota, memberikan suara bulat untuk sanksi baru pada 11 September.
Kementerian perdagangan China mengatakan telah menetapkan tenggat waktu 120 hari sejak dikeluarkannya resolusi tersebut untuk setiap perusahaan Singapura dan Korut yang berada di perbatasannya untuk ditutup seperti dikutip dari BBC, Kamis (28/9/2017).
Korut terisolasi secara politis dan ekonomi, dan sebagian besar perdagangannya adalah dengan China. Beijing secara tradisional melindungi tetangganya itu, namun dengan tajam mengkritik uji coba nuklirnya dan meningkatkan retorika.
Awal tahun ini, perusahaan China membatasi pembelian batubara dari Pyongyang dan perdagangan makanan laut serta besi yang melintasi perbatasan. Ditambah dengan larangan perdagangan tekstil, Korut telah kehilangan beberapa sumber pendapatan mata uang asingnya yang sedikit.
Discussion about this post