Jakarta, targetsumbar.com – Polda Metro Jaya, KPUD, dan Bawaslu DKI mengeluarkan maklumat jelang pencoblosan Pilkada DKI 2017 putaran kedua. Maklumat itu salah satunya melarang aksi yang disebut Tamasya Al Maidah, bertujuan untuk mencegah intimidasi yang dilakukan sekelompok orang terhadap pemilih di Jakarta.
Sementara itu di Balai Kota, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menerima pengaduan seorang ibu yang meminta diberikan rusun untuk keluarganya.
Siti Haroh mengaku ia belum mendapatkan rusun dari Pemprov DKI, padahal ia adalah salah satu warga Bukit Duri yang digusur.
Air mata Siti Haroh menetes di pipi. Dia mengadu ke Ahok soal tidak mendapat jatah Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur. Padahal, dia adalah salah satu warga Bukit Duri yang digusur Pemerintah Provinsi DKI.
“Saya KTP Bukit Duri Pak, ini. Saya sudah puluhan tahun ngontrak. Yang setahun kontrak saja kemarin dapat rusun,” jawab Siti sambil menangis.
Mendengar jawaban Ahok, Siti lantas mengusap air matanya. “Saya sampai ngemis-ngemis pak (minta rusun). Saudara saya di Rawa Bebek semua,” kata Siti.
“Sdr Kepala Dinas, tolong dicek. Kalau ber-KTP DKI harusnya dapat rusun,” tulis Ahok di memo tersebut.
Discussion about this post