Padang, TD – Penanggalan Hijriyah akan digunakan dalam setiap persuratan di lingkungan Pemerintah Kota Padang. Hal ini menyusul pencanangannya oleh Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah bertepatan dengan 1 Muharam 1439 Hijriyah lalu.
“Kita akan menggunakan penanggalan Hijriyah disamping penanggalan tahun Masehi atau Miladiyah pada surat menyurat di Pemko Padang,” kata Mahyeldi pada acara Tablik Akbar menyambut tahun baru Hijriyah di Masjid Munawarah Siteba, Kelurahan Surau Gadang Kecamatan Nanggalo, Kamis (21/9/2017) malam.
Mahyeldi mengatakan, tahun Hijriyah atau Komariyah dihitung berdasarkan rotasi bulan. Lebih pendek dibanding penghitungan tahun miladiyah sehingga lebih cepat untuk perputaran ekonomi.
Lebih dari itu, tahun Hijriyah yang dihitung sejak hijrahnya Nabi Muhammad dan para sahabat adalah sejarah revolusi akhlak ummat manusia. Momen ini menjadi catatan penting untung perkembangan Islam hingga sekarang.
“Sayangnya, (penanggalan Hijriyah) kurang dipakai dalam keseharian. Bahkan di negara muslim terbesar di Indonesia juga tidak banyak dipakai,” sebut walikota yang juga ustad itu.
Senada, ulama Sumatera Barat sekaligus Ketua Pengurus Masjid Munawarah Buya Mas’ud Abidin mengungkapkan, tahun Hijriyah yang nengikuti perjalanan bulan berkaitan dengan perkembangan dan siklus fisik manusia. Contoh nyata adalah siklus bulanan pada wanita yang kerap disebut datang bulan.
Ia mengapresiasi walikota yang telah mencanangkan pemakaian kalender Hijriyah. Hal itu menunjukkan kepedulian seorang pemimpin dalam menghidupkan budaya Islam dan sejarah.
“Adanya pencanangan penggunaan kalender Hijriyah oleh Walikota Padang berarti menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap sejarah dan budaya Islam yang memang seharusnya dijaga,” kata ulama sepuh tersebut.
Program 1821
Bersamaan dengan itu, Pemerintah Kota Padang juga menjadikan 1 Muharam sebagai momen meluncurkan program untuk penguatan keluarga yang disebut program 1821. Program ini adalah memanfaatkan waktu dari pukul 18.00 sampai pukul 21.00 setiap hari untuk berkumpulbdan memberikan perhatian kepada keluarga. Pada jam itu keluarga dihimbau mematikan televisi dan memanfaatkan waktu untuk melakukan kegiatan shalat, mengaji dan hal positif lainnya.
“Program ini dalam rangka membangun keluarga yang kuat, harmonis sebab dari keluarga yang harmonis akan menghadirkan generasi-generasi uang berkualitas,” ungkap Mahyeldi.
Menurut Mahyeldi, penguatan keluarga erat kaitannya dengan mempersiapkan generasi muda menghadapi “bonus demografi” menjelang seratus tahun kemerdekaan RI. Bonus demografi adalah kelebihan penduduk usia produktif yang mencapai lebih 60 persen.
“Bonus demografi itu hanya dianugerahkan untuk bangsa Indonesia. Tidak ada negara lain yang menyamai,” ujar Wako Mahueldi.
Lebih lanjut, Mahyeldi menekankan, bonus demografi bisa jadi bumerang jika generasi itu tidak dibina. “Kita tidak mau meninggalkan generasi yang lemah. Kita ingin generasi selanjutnya adalah orang – orang hebat yang akan membangun mempertahankan kedaulatan bangsa ini,” ulasnya.
Pelatihan Imam Shalat
Pada kesempatan yang sama Masjid Munawarah, selain lokasi tablik akbar juga menjadi tempat pembukaan pelatihan imam shalat se-Kota Padang. Pelatihan ini diinisiasi para alumni SMA 1 Padang angkatan 90.
Mahyeldi mengapresiasi, Alumni SMA 1 peduli terhadap peningkatan kualitas imam-imam di masjid dan musala di Kota Padang.
“Ini inisiatif yang bagus dari alumni SMA 1 Padang angkatan 90. Pelatihan imam salat memang sangat diperlukan guna meningkatkan kualitas,” sela Mahyeldi.
Mahyeldi menilai, imam yang ada memang belum semua memiliki kefasihan dalam bacaan ayat-ayat Alquran sehingga perlu di-upgrade.
“Selain bacaannya fasih, seorang imam juga harus dapat menjadi teladan,” kata Mahyeldi.
Dengan pelatihan ini Mahyeldi berharap akan meningkatkan kualitas imam dan melahirkan imam-imam baru yang lebih baik sehingga memotivasi orang untuk datang ke masjid.
“Mudah-mudahan dengan imam berkualitas memotivasi orang untuk lebih rajin salat berjamaah di masjid,” tukasnya.
Dalam kesempatan ini hadir ratusan jamaah, terlihat juga Camat Nanggalo Teddy Antonius, Lurah Surau Gadang Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) setempat serta Ketua Karang Taruna Kecamatan Nanggalo.(DU/Joim)
Discussion about this post