Cirebon, targetsumbar.com – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mulai risau dengan keberadaan kelompok yang berpotensi besar merusak persatuan serta kesatuan bangsa.
Kerisauan tersebut terungkap waktu Gatot bicara dihadapan 10. 000 Santri Pondok Pesantren Buntet pada acara Haul Al-Marhumin, Sesepuhan Warga Pondok Buntet, di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
“Saat ini bangsa Indonesia sudah mulai membentuk beberapa kelompok. Ada yang terasa hebat sendiri, terasa paling membangun bangsa ini. Berikut yang perlu kita waspadai, adanya kelompok yang merasa paling benar, paling hebat” tegas Gatot dalam info tercatat yang di terima Rakyat Merdeka, kemarin.
Meski tidak merinci grup mana yang dia maksud. Gatot menilainya kalau apa yang dilakukan kelompok-kompok itu, tidak cocok dengan apa yang dikerjakan para ulama waktu memperjuangkan kemerdekaan negara ini.
Sebab, di zaman memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini, para ulama menyatu padu dengan umat agama lain berbagai suku.
“Hal itu merupakan sejarah yang tidak bisa kita pungkiri. Kita merdeka karena ada peran aktif para Kyai dan Ulama bersama dengan umat agama lain, berbagai macam suku, berjuang memerdekakan bangsa ini” katanya.
Sisa Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) itu juga menyampaikan, histori kemerdekaan Indonesia tak bisa lepas dari adanya persatuan para Ulama, beberapa Santri dan TNI yang waktu itu di pimpin Jenderal Sudirman.
“Pada masa itu beliau oleh anak buahnya di panggil Kyai. Serta ini dapat bukti kalau TNI tak dapat terlepas dari para Kyai dan para Ulama dan Santri” ucapnya.
Oleh sebab itu, Jenderal bintang empat tersebut mengingatkan, supaya masyarakat tetaplah berdiri teguh dan tak membedakan agama satu dengan yang lain, untuk mengisi kemerdekaan serta mempertahankan NKRI.
“Negara Indonesia mayoritas beragama Islam, yang benar-benar demokrasi dalam mengajarkan kebaikan. Ini yang harus kita lanjutkan, sesuai apa yang dilakukan pendahulu kita” pintanya.
Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI berharap momentum Haul ini untuk membangkitkan kebersamaan sesama Ulama serta Santri yang ikut bertindak berjuang merebut kemerdekaan.
“Jangan sia-siakan mereka, kita lanjutkan perjuangan dengan bergandengan tangan agar bangsa Indonesia tetaplah aman, tenteram serta hidup dalam sendi-sendi Pancasila” katanya.
Selain itu, Gatot menyatakan bakal melakukan penambahan jumlah pasukan TNI untuk membantu pengamanan pemungutan suara Pilkada DKI putaran ke-2 pada tanggal 19 April 2017 mendatang. Menambahkan personel itu bakal diberlakukan di semua TPS.
” Tentu ada penambahan. TPS-nya saja ada berapa sekarang? Namun minimal di 1 TPS ada 1 personel, ” tuturnya.
Dia bahkan mengaku sudah berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian berkaitan pengamanan tersebut . Dan dia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Polri untuk mengatur di TPS mana saja personel TNI akan ditempatkan.(posmetro.info)
Discussion about this post