TAPANULI UTARA – Targetdaerah.com ||tim kerja Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Pers Repoblik Indonesia (SPRI) Tapanuli Utara (Taput) temuka dugaan penyimpangan proyek Hotmix jalan Sigotom-Simanampang berbiaya Rp 7,6 Miliard lebih tahun 2023 yang dikelola dinas PUTR Taput sehingga perlu diusut.
Selain untuk menjamin kwalitas pekerjaan yang baru selesai dikerjakan, pengusutan juga dipandang perlu untuk memperjelas dan memastikan duduk persoalan yang sudah timbul.
“Pada prinsipnya kita mendukung proyek tersebut, kita tidak ingin menyalahkan siapapun, tetapi pengerjaan proyek itu perlu diawasi dan diusut sehingga penyelewengan dan kejanggalan sebagaimana temuan kita dilapangan dapat dibenahi mumpung proyek tersebut masih dalam tahap perawatan,’ ujar ketua DPC SPRI Taput Lamhot Silaban kepad sejumlah wartawan Jumat (13/10).
Lamhot Silaban yang sengaja mendatangkan konsultan dari Medan menyebutkan kalau usia proyek belum semestinya kondisi bahu jalan terlihat pecah pecah.
Sebab katanya pekerjaan itu baru selesai dikerjakan namun sudah terlihat rusak diduga ada pengurangan volume.
“Pekerjaan ini belum empat bulan selesai, namun material batu kerikilnya sudah terlihat muncul”ujarnya
Menurutnya,aspal kwalitas Hotmix aspal sungguh buruk karena kwalitas Lapisan Penetrasi(Lapen) tipis dan tidak merata Dikarenakan aspal hotmix sudah retak-retak semua dan diduga tidak akan bertahan lama.
Oleh karena itu lanjutnua memunculkan dugaan kurangnya pengawasan dari dinas PUTR Kab.Taput saat pekerjaan Atau pihak rekanan yang melaksanakan pekerjaan tidak kualified.
Sementara Elsa Silalahi selaku Kabid jalan dan jembatan dinas PUTR selaku Pejabat Pembuat Komitment(PPK) dari proyek tersebut perlu direvisi saat dikonfirmasi Awak via WhatsApp media memilih bungkam
Diinformasikan, Proyek Pemeliharaan rutin tersebut berada di Kec.Siatas Barita,Kab.Taput,Sumut dan dikerjakan oleh CV.Sigher Jaya. Dimana waktu pekerjaan dimulai 14 Februari 2023 dan selesai 11 Oktober 2023 dan berharap dengan pengalaman Elsa br Silalahi yang sudah bertahun2 sebagai PPK seharusnya lebih mementingkan kualitas pekerjaan dari pada kepentingan pundi_pundi pribadi mengingat anggaran yang digunakan cukup bombastis dan ketua DPC SPRI akan menindaklanjuti dan akan menyurati inspektorat dan kejaksaan Tapanuli Utara dalam waktu dekat ini.
(Red TD – BMT.Manalu)
Discussion about this post