TAPANULI UTARA – Targetdaerah.com ||Proyek pembangunan saluran irigasi dari Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3 TGAI) di desa Sibalanga kecamatan Garoga, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatra Utara, yang baru satu bulan selesai dikerjakan sudah rusak.
Proyek P3 TGAI merupakan salah satu program kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat ( PUPR) direktorat jenderal sumber daya air, diperuntukkan meningkatkan kinerja layanan irigasi demi menjaga stabilitas pertanian dan ketahanan pangan nasional.
Pantauan awak Tim awak Media saat melakukan monitoring di lokasi proyek Kamis (27/07/2023). Saluran irigasi yang dibangun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2023 itu dibeberapa titik sudah rusak, lantai sudah kopak kapik.
Besaran dana Rp.195.000.000 dengan waktu 90 hari kelender kerja dikucurkan kepada kelompok P3A Satolop desa Sibalanga sebagai pelaksana pembangunan irigasi dengan swakelola.
Salah satu warga saat ditemui awak media yang tidak mau disebut identitasnya, mengatakan baru satu bulan pengerjaan proyek selesai kondisinya sekarang sudah ada yang rusak. Jadi diduga dilakukan asal asalan dan tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
” Baru satu bulan selesai dikerjakan sudah retak dan rusak, jadi diduga dikerjakan asal asalan dan tidak sesuai dengan RAB “kata warga keawak media.
Ketua P3A Satolop, Arifin Pasaribu yang ditemui dirumah kediamannya memaparkan apabila ada temuan yang tidak sesuai dengan RAB juga kerusakan, kami siap bertanggung jawab dan membiayai perbaikan dengan biaya pribadi.
” Kami bertanggung jawab dan juga siap membiayai perbaikan kalau ada yang rusak dengan biaya pribadi” jelas Arifin Pasaribu.
Lanjutnya, Bahan material yang dibutuhkan ke proyek pengerjaan dipasok CV.Bintang Lubis sebagai suplayer.
” Batu cadas, semen, pasir dipasok CV Bintang Lubis sebagai rekanan penyedia bahan material “terang Arifin Lubis.
Setelah dikonfirmasi langsung kepada pimpinan CV.Bintang Lubis sebagai suplayer.
Bahan yang dipasok batu cadas dan sebagian semen.
” Bahan batu cadas,dan sebagian semen yang saya pasok, kalau pasir tidak ada ” kata Bistok Lubis Direktur CV Bintang Lubis.
Dengan keterangan yang berbeda dari ketua P3A Satolop Arifin Pasaribu dengan Direktur CV Bintang Lubis terkait keterangan bahan material pasir, maka diduga ada ketidak jelasan dalam pengelolaan pekerjaan irigasi di desa Sibalanga.
Dan juga dalam hitungan bulan sudah rusak, layak untuk diperiksa pihak Kejaksaan maupun Kepolisian.
(Red TD)
Discussion about this post