Padang, targetsumbar.com – Berkat kepedulian dan bantuan warga, akhirnya penderita tiga kelainan, Wahyu Anugrah Pratama (1 tahun 9 bulan) dapat berobat di Jakarta. Penderita bocor klep jantung, sumbing langit mulut (flapfaring), dan sindrom Edward ini dibantu penderma.
Rabu (22/2) siang kemarin, pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Padang datang ke rumah Wahyu di Kampung Durian, Aur Duri, Kecamatan Padang Timur. Rombongan Baznas ini dipimpin Wakil Ketua Nursalim, dan lainnya.
Nursalim menyerahkan bantuan untuk Wahyu berobat di Jakarta. Bantuan ini diterima ibu Wahyu, Masriani Siregar.
“Alhamdulillah terimakasih banyak Pak,” ucap Masriani terisak.
Nursalim usai menyerahkan bantuan mengatakan bahwa bantuan tersebut berasal dari dana program “Padang Sehat” di Baznas. Bantuan bagi keluarga ini merupakan uang pendampingan.
“Ini kita ambilkan dari ‘Padang Sehat’. Mudah-mudahan dapat meringankan keluarga ini selama berobat di Jakarta,” ungkapnya.
Sebelumnya, pada Selasa (21/2) sore, bantuan juga mengalir untuk Wahyu. Bantuan berasal dari anggota DPD-RI Emma Yohana. Legislator ini langsung melihat kondisi Wahyu.
“Kemarin Ibu Emma Yohana yang datang ke sini. Beliau menanggung biaya keberangkatan kami ke Jakarta dengan pesawat,” sebut Masriani.
Wahyu dan kedua orangtuanya bertolak ke Jakarta, Rabu (22/2) sore dengan salah satu maskapai penerbangan. Hingga berita ini diturunkan, Oktavianus (ayah Wahyu) sedang mengurus keberangkatan.
“Terimakasih atas bantuan seluruh warga, akhirnya Wahyu bisa berobat ke Jakarta,” ucap Masriani.
Seperti diketahui, Wahyu mengalami kelainan sejak lahir. Hingga saat ini, untuk bisa mendapat asupan susu formula, Wahyu hanya bergantung kepada slang yang dipasang di hidungnya.
Pada 6 Februari lalu, Wahyu dirawat di RSUP M. Djamil Padang. Menurut dokter, Wahyu mesti dirujuk ke RS Khusus Jantung Harapan Kita, Jakarta. Mendengar kata dokter, pasangan ini bagai disambar petir. Tak terbayangkan berapa biaya yang harus disediakan dan dari mana harus dicarikan biaya untuk ke Jakarta.
Kepala Puskesmas Andalas, dr Mela Aryati mengatakan, bayi dengan kelainan yang seperti ini usia maksimal hanya satu tahun. Sedangkan usia Wahyu sudah mencapai 1 tahun 9 bulan.
“Dalam kasus Wahyu, ini termasuk luar biasa, surprise buat keluarga ini,” kata Mela.
Kini prioritas utama bagi Wahyu, sesuai rujukan dokter adalah penanggulangan kebocoran katup jantung. Untuk itulah Wahyu harus dirujuk ke RS Khusus Jantung Harapan Kita, Jakarta.(Charlie Ch. Legi)