Padang, targetdaerah.com – Dalam rangka kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) untuk pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan di daerah Sako dan Ngalau Baribuik, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang pada bulan November tahun 2013. Dimana dahulunya jajaran Biro CSR PT Semen Padang bersama Konsultan Teknis CSR melakukan studi banding ke usaha peternakan kambing. Program ini merupakan kegiatan Bidang Bina Lingkungan CSR PTSP.
Pada program ini, Biro CSR memberikan bantuan kepada kelompok beternak kambing, bantuan itu diserahkan langsung oleh Kabid Bina Lingkungan yang disinyalir ikut berternak rupiah dipunggung Beternak kambing tersebut.
Sarwoedi Ketua kelompok Alghonam sekaligus sebagai Ketua RT (28/02) Minggu, ketika dikonfirmasi dirumahnya, mengatakan bahwa bantuan yang diterima kelompok Ternak Alghonam pada tahun 2013 lalu dari mantan Bidang Bina Lingkungan CSR PTSP yakni Sensurianus, adalah sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) namun bantuan itu diperolehnya justru dalam bentuk 5 ekor kambing saja.
Menurut Sarwoedi, harga kambing dewasa pada tahun 2103 lalu hanya sebesar Rp. 500.000,- hingga Rp. 600,000,-. Meskipun begitu, ia dan kelompok tetap menerima bantuan 5 ekor kambing tersebut dari Kabid Bina Lingkungan CSR, Sensurianus, yang sekarang tidak lagi menjabat diposisi tersebut.
Dikatakan Edi, Kelompok Alghonam waktu itu memiliki modal kandang dan 60 ekor kambing, dimana kelompok ternak ini dijadikan oleh jajaran Biro CSR PTSP bersama Konsultan Teknis sebagai study banding. Paparnya.
Rencananya CSR dan Konsultan Teknik CSR akan memberikan bimbingan kepada kelompok, dalam hal ini kelompok akan bersama-sama mencari bahan membuat kandang dan CSR akan membantu atap dan semen. Pungkas Edi.
Lebih lanjut dipaparkannya, kelompok tidak mendapatkan bantuan pemeliharaan dan bantuan obat/imunisasi dari CSR PTSP, meskipun sudah mengajukan permohonan bantuan melalui Kepala Biro CSR yakni Iskandar Zulkarnaen Lubis yang sekarang telah menjadi Kepala Biro Humas PTSP. Anehnya, Iskandar Lubis justru menyarankan menjual salah satu ekor kambing untuk membeli obat tersebut, karena tidak pernah mendapatkan bantuan obat akhirnya beberapa ekor kambing menjadi mati dan masing-masing anggota kelompok terpaksa mengambil dan menjual kambingnya yang tersisa.
“Kambing bantuan yang diberikan 5 ekor dari CSR PTSP itu, sekarang tersisa 3 ekor saja karena dua ekor mati akibat mengalami sakit” jelas Edi.
Mantan Kepala Biro CSR PTSP, Iskandar Zulkarnain Lubis ketika dihubungi melalui via selularnya di Nomor 08126629XXX, meskipun berpuluh kali dihubungi, yang bersangkutan tidak bersedia menjawab.
Menurut Ketua LSM Penjara Sumbar, Ambril Efendi, bantuan yang dikucurkan untuk kelompok Alghonam ini tampaknya hanya setengah hati, ini terlihat dari tidak adanya bantuan obat/imunisasi terhadap kambing dikemudian hari. “Saya berpendapat bahwa mantan Biro CSR ikut ambil keuntungan dibalik bantuan ternak kambing, karena bantuan yang mestinya diterima dalam bentuk uang justru diganti dengan lima ekor kambing” jelasnya singkat, Bersambung (Akmal/TIM).