Cirebon, targetsumbar.com – Baru ditunjuk menjadi Ketua RT, Parmanto (35), sudah menggauli salah seorang bini warga. Sayangnya, Ny. Sahrini (40), tak mengakui meski sudah disaksikan banyak warga. Akhirnya sang suami bernama Mustar (42) melapor ke polisi. Anehnya kasus ini terkesan di abaikan.
Kalau menjadi RT saja sudah berani menggauli bini warganya, bagaimana kalau dia jadi pejabat, pasti bakal banyak yang digaulinya. Sebut Yanto, Kamis (06/04)
Mustar warga Sumber, Cirebon. Ketika dia sibuk bekerja di Jakarta dan pulang hanya sebulan sekali, eh ada tetangga yang memanfaatkan. Lelaki itu adalah Parmanto, yang oleh warga dipercaya sebagai RT. Sayangnya, jabatan itu justru dimanfaatkan untuk berkongho dengan bini orang.
Sebagai Pak RT Parmanto memang biasa anjangsana ke rumah warganya. Dari situ dia jadi tahu persis akan kondisi setiap warga. Yang paling membetot perhatian Pak RT, dia menjadi tahu bahwa suami Sahrini yang bernama Mustar jarang berada di rumah karena sang suami bekerja di Jakarta, dan pulangnya hanya sebulan sekali.
Melihat istri Mustar yang masih muda, dalam usia kepala 4 yang keliahatan seksi menggiurkan, jadi timbul otak nakalnya. Sayang bini yang begitu cantik, jarang disentuh, sehingga seperti wastra lungsed ing sampiran. Dari pada lungset (kusut) tak dipakai, kata Parmanto, “Saya juga siap menggunakannya secara optimal.”
Dia yakin bahwa Sahrini ini sahwatnya tinggi karena suami sering tak di rumah. Yakin dengan itu Pak RT mencoba mengunjungi rumah wanita itu di kala Mustar di Jakarta. Awalanya sekedar ngobrol ngalor ngidul, lama-lama menjurus. Ternyata Sahrini juga bisa diajak guyoanan yang sedikit nakal. “Kalau model begini, tanpa pakai isyu SARA pun saya bisa menang satu putaran.” Kata Parmanto jumawa.
Kunjungan selanjutnya menjadi lebih intensip. Dan ternyata benar. Ketika situasi rumah Sahrini begitu kondusif, Pak RT memberi serangan yang mematikan. Ternyata Sahrini tak berkutik, bahkan bertekuk lutut dan berbuka paha untuk Pak RT. Sepulang dari rumah Sahrini wajah Parmanto demikian ceria. Bagaimana nggak ceria, ibarat mobil kan sudah sporing balansing, ganti olie dan amplas platina. Sebut tetangga Sahrini.
Warga lama-lama jadi tahu dan curiga. Kenapa Pak RT sering ke rumah Sahrini di kala suami tak di rumah. Mereka lalu lapor kepada Mustar selaku pemilik domain. Buru-buru Mustar pulang, tapi Sahrini membantah kabar itu. Padahal anak-anaknya juga cerita, Pak RT beberapa kali dipergoki keluar dari kamar ibunya.
Meski tak melihat perselingkuhan itu langsung, tapi dari cerita anak dan warga, yakinlah bahwa kabar itu bukan hanya berita hoax. Mustar tak hanya menggugat cerai istri, tapi juga melaporkan Pak RT kepada polisi. “Sayangnya, sudah setahun lebih kasus itu tak kunjung diproses. Katanya masih dikumpulkan bukti-bukti dan saksi” terang Mustar.
Discussion about this post