Padang, targetdaerah.com – Melanjutkan pemberitaan sebelumnya. Mungkin masih teringat dalam benak masyarakat Kota Padang bahwa peristiwa longsor dan banjir besar yang pernah melanda Kel. Batu Gadang, Kec. Lubuk Kilangan, Kota Padang. Beberapa bulan lalu, dimana waktu itu Walikota Padang yang sedang dinas di Jakarta langsung bertolak ke lokasi.
Dikatakan sumber, pada hari Kamis (12/11/15) pagi, Walikota Padang menuju lokasi yang terkena longsor dan banjir. Sekitar pukul 08.30 Wib, Mahyeldi sampai di Batu Gadang, Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan. Di sini Walikota melihat langsung korban longsor dan meninjau penyebab longsor.
Waktu itu Walikota menyebutkan penyebab terjadinya longsor di daerah itu karena landainya kontur tebing dan “gundulnya” di bagian atas tebing tersebut. Sehingga begitu hujan datang tanah tersebut turun dan langsung menghantam rumah, tempat ibadah dan mushalla.
“Saat diperiksa ke bagian atas tebing, pohon banyak ditebang dan dikuliti hingga mati, sedangkan di bagian bawah mereka rapikan dengan menambah tanah. Sebetulnya terjadinya longsor dan banjir karena penggundulan dan lainnya,” jelasnya.
Selain itu, berdasarkan data yang diperoleh dari Camat Lubuk Kilangan Syafwan, kala itu menyebutkan bahwa bencana longsor di Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, sebanyak dua rumah dihondoh longsor. Di dua rumah itu terdapat tiga Kepala Keluarga (KK) yakni Andi (29) bersama isteri dan dua anak. Kemudian Apriadi (31) beserta isteri dan dua anak. Serta Rosni (60) beserta tiga anak. Selain menghondoh dua rumah, longsor juga menghantam mushalla dan Sekolah Dasar (SD) 13 Batu Gadang.
Di Kelurahan Banuaran, 70 rumah terendam banjir. Sebanyak 425 jiwa dari 85 KK diungsikan ke SD 32. Di Kelurahan Parak Laweh, tujuh rumah dengan penghuni 30 jiwa ikut terendam.
Sedangkan di Kelurahan Kampung Baru terlihat lebih parah lagi, dua rumah hanyut terbawa air bah. Akan tetapi beruntung tidak ada korban jiwa. Sedangkan di Kelurahan Tanjung Saba, rumah yang dihuni 20 jiwa ikut terendam. Dan di Kelurahan Gurun Lawas, 41 KK menjadi korban banjir.
“Di kelurahan Batuang Taba sebanyak 18 KK yang diantaranya terdapat tiga ibu hamil dan 13 balita diungsikan ke SD 24,” tukas Ances kala itu.
Terkait peristiwa yang terjadi beberapa bulan lalu itu, oleh Jaiman, mantan RT Sikayan Mansek, Minggu (03/01/16) kepada Target Sumbar dikatakannya. Musibah itu terjadi akibat penambangan batu kapur PT. Semen Padang di Bukit Karang Putih “Saya sudah sering menyampaikan akan rasa ketakutan ratusan warga di Sikayan Mansek ini kepada Indra Poni, Kepala Departement PT.SP, namun tidak pernah ditanggapinya” jelas Jaiman dengan nada yang sangat kesal.
Ditambahkannya, kampung Sikayan Mansek, Kelurahan Batu Gadang merupakan area ring satu yang suatu waktu bakal digulung galodo atau banjir bandang akibat ulah tambang batu kapur di Bukit Karang Putih PT.SP. “Apabila hujan deras mengguyur, ratusan jiwa warga Sikayan Mansek dihantui kekhawatiran dan kecemasan yang berkepanjangan, tak terbayangkan apa jadinya apabila galodo datang menghantam kampung kami ini” tutur Jaiman berhiba hati. Bersambung (Akmal)