Padang, targetdaerah.com – Sebagaimana pemberitaan Media ini sebelumnya (bag 3), bahwa tuntutan atas penguasaan tanah milik Kaum Suku Tanjung, melalui ahli warisnya Sisilia Weking, tepatnya di Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Prov Sumbar. Dimana telah kita ketahui bersama bahwa perseteruan antara Sisilia dengan PT. Semen Padang (SP) hingga berita ini kembali diturunkan, masih saja belum ada titik terangnya alias terus berlanjut.
Tampaknya perjuangan kaum suku Tanjung ini terus mendapatkan apresiasi dari banyak kalangan termasuk para tokoh-tokoh minang, terutama masyarakat sekitar. Meskipun terlihat perlawanan Sisilia itu jauh tidak seimbang namun perusahaan besar milik Negara (BUMN) itu memang kewalahan juga dibuatnya.
Untuk yang kesekian kalinya kembali disampaikan Sisilia di kantor Redaksi Laksus News, jumat (18/12/15). Dengan nada tegas menuturkan “Apapun resikonya ia tidak bakalan takut, meskipun ia tahu bahwa yang dihadapinya adalah perusahaan besar”.
Ditambahkan Sisilia, “selama 47 tahun tanah miliknya telah dipergunakan PT.SP sebagai jalur pelintasan kendaraan menuju galian C (tambang batu kapur) PTSP di Bukit Karang Putih, yakni dimulai dari tahun 1963 hingga 2010. Selama kurun waktu tersebut, secuilpun ia beserta orangtuanya tidak pernah menerima bantuan ataupun dalam bentuk kompensasi sepersen pun juga. Yang ia terima hanyalah debu dan suara bising truk milik perusahaan yang lalu lalang setiap harinya didepan rumah Sisilia, tepatnya di atas tanah milik kaumnya.
“Sewaktu saya dijebloskan ke penjara dengan menjalani hukuman selama 10 bulan terkait perjuangan saya dalam menuntut hak atas tanah saya ini ke PT. SP dua tahun lalu, menjadikan suatu pengalaman berharga terhadap diri saya. Karena saya semakin menjadi lebih berani dan siap dengan segala konsekwensinya, hingga ajal menjemput saya, papar Sisilia ber api-api.
Menindaklanjuti tuntutan Sisilia tersebut, media ini kembali mencoba melakukan konfirmasi kepada Humas PT.Semen Padang dan beberapa pejabat lainnya sekaligus bersama Sisilia Weking. Namun alhasil, pihak PT.SP malah tidak bisa memberikan penjelasan secara transparan. Terkesan bertele-tele dan tampaknya sengaja menutup-nutupi permasalah tersebut, dengan tujuan agar perbuatan curang oknum-oknum yang bermain tidak mencuat sehingga keterangan yang menyulitkan sengaja dikondisikan. Bersambung (Akmal/TIM).