Padang, targetdaerah.com – Meneruskan pemberitaan sebelumnya (bag 19), dimana nama Sisilia Weking belakangan ini memang sudah tidak asing lagi bagi telinga masyarakat luas, khususnya Kota Padang. Mengingat begitu kerasnya perjuangan dia dalam menuntut hak atas tanah kaumnya kepada PT. Semen Padang yang tidak pernah surut tersebut semakin menjadi perhatian masyarakat luas. Meskipun orang-orang yang memiliki kepentingan dengan PT.SP menganggap, bahwa yang dihadapi Sisilia tersebut adalah ibarat menantang sebuah matahari.
Rabu (13/01/16) Sisilia Weking ketika dikonfirmasi Target Sumbar dirumahnya, kembali menegaskan bahwa semangatnya dalam menghadapi dan melawan PT.SP untuk terus menuntut haknya itu tidak akan pernah berhenti. Jalan Karang Putih yang berada diatas tanah kaumnya dan juga warga lainnya yang dipakai oleh PT.SP memiliki sejarah yang berperan besar terhadap kemajuan PT.SP, jelasnya.
Dimana Perusahaan Semen Padang yang dahulunya hanya memiliki Indarung I (satu) sekarang telah mengalami kemajuan pesat hingga memiliki Indarung VI. Kemajuan yang diraih PT.SP itu didapatnya tentu tak lepas dari keberadaan jalan Karang Putih, terutama jalan yang berada di atas tanah milik kaumnya. Umpat Sisilia.
“Saya tidak akan pernah takut untuk melawan PT.SP meskipun ada yang mengatakan kalau saya ibarat menantang sebuah matahari”. Ditegaskannya lagi “Jangankan ibarat sebuah matahari sepuluh matahari pun akan saya tantang karena perjuangan saya ini adalah di atas kebenaran, sedikitpun saya tidak akan pernah takut dengan PT.SP, saya hanya takut pada Tuhan” ungkapnya mengebu-ngebu.
Dikatakan lagi, “Perlakuan curang yang sengaja diseting oleh PT.SP dahulunya yang membuat saya dijebloskan ke penjara beserta 2 orang anak saya selama 7 bulan, merupakan perbuatan yang tidak manusiawi dan bagi saya PT.SP itu adalah Bak Penjajah yang pantas untuk dilawan” pungkasnya lagi.
Dikatakan Marten, memuncaknya kekesalan Sisilia pada PT.SP sangat beralasan, karena telah bertahun-tahun ia selalu dipermainkan dan diremehkan oleh para pejabat PT.SP. Sikap itu kerap ia terima disetiap membicarakan tentang tuntutan hak atas tanah kaumnya itu kepada PT.SP. Padahal upaya yang ditempuh Sisilia, dilakukannya secara baik-baik, jelas Marten.
Ditambahkannya, adapun sekarang ini Sisilia melakukan aksi tutup jalan diatas tanah hak milik kaumnya, merupakan hal yang wajar karena kesabarannya sudah habis. Meskipun begitu, bukan berarti Sisilia tidak mau duduk bersama dengan PT.SP untuk menyelesaikannya secara musyawarah. Namun kalau tuntutannya tidak ditanggapi, maka Sisilia tidak akan pernah mau mengalah karena objek tanah kaum Sisilia Weking yang dipakai oleh PT.SP bukan objek jalan ini saja, terang Marten, sembari menunjuk jalan Karang Putih didepan rumah Sisilia. Bersambung (Akmal).