Padang, targetdaerah.com – Sungguh ironi sekali, kebanyakan para pemuda asyik bermalam mingguan, tetapi wartawan media ini masih saja memantau situasi demi kenyamanan publik di daerahnya. Mencari kabar mengitari waktu, tiada seiring dengan arus jiwa muda yang menghabiskan malam untuk bersuka ria. Namun, sandangan tugas yang diemban makin bertambah rumit ketika warga mengabarkan ada buaya liar yang meresahkan di daerah Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Suara kecemasan mereka menggetarkan para wartawan ini, sehingga langsung memacu ke lokasi.
Sesampai di lokasi, tak seorangpun yang berani dengan buaya itu. Tanpa banyak tanya, wartawan media ini, Akir CS dan warga seketika bersiasat menangkapnya, pertarunganpun terjadi. Menantang nyali.
Sepintas gelapnya malam menanarkan penglihatan, dari suara semak yang sangat berisik sudah barang tentu buaya ini besar. Akir mengatakan kepada yang lain untuk selalu siaga berhati-hati, dan mencari beberapa perkakas pembantu seperti tangkai dan tali.
“Hati-hati! Buaya itu besar sekali, jangan gegabah mendekatinya. Segera cari tali dan tangkai!”, serunya memerintahkan anggota lain malam itu.
Setelah perkakas didapatkan, barulah Akir CS bersama warga mengatur strategi untuk menangkapnya. Pertama, tali diulas bersama tangkai agar bisa mengikat muncung buaya dari kejauhan. Selanjutnya, yang lain mengelilingi buaya tersebut supaya tidak lari dari jangkauan. Namun ketebalan semak seakan menghalangi dan menjadikan situasi sangat beresiko.
Tangkai panjang mulai di arahkan ke kepala buaya itu, sementara yang lain masih berjaga. Gerak-gerik hewan buas itu mulai terlihat berkat penerangan cahaya senter, perlahan tali didekatkan tapi ketika ditarik ternyata tidak seperti yang diinginkan, buaya itu lari menjauh hampir menabarak anggota lain yang mengelilinginya.
Pengejaranpun terjadi, emosi Akir memuncak. Ia mendesak, menggusau semak tebal itu, terlihat dari raut wajahnya yang sangat bernafsu. Kemudian kesempatan menjinakan mulut buaya tersebut diraihnya ketika sang pemangsa itu tersudut oleh dinding drainase yang tak sudah. Sekejab mahkluk itu berbalik ke-arah Akir yang mengejar dari belakang.
Mereka sama terpojok. Saat itu nyawa Akir CS dipertaruhkan demi warga yang resah dan terancam. Disaat saling pandang, buaya tersebut memulai serangan, namun ia berhasil mengelak dengan melompat ke samping. Beberapa detik kelengahan hewan ganas itu dimanfaatkan Akir untuk mencengkramkan tangkai berulas tali kearah mulut buaya itu.
Mulut reptil raksasa itu terbungkam terjerat tali yang telah diulas. Sementara itu, anggota lainya bersama warga melompati, mencengkram buaya itu dan mengikatnya. Wajah legapun terlihat dari paras warga yang ada di tempat kejadian. Panjang buaya ini diperkirakan 3,5 m dengan berat 130 kg.
Selanjutnya buaya tersebut diangkut menggunakan mobilnya. Wargapun serentak mengucapkan terimakasih kepada para wartawan ini. Untuk sementara waktu, buaya itu diamankan sejenak di kantor cabang Media ini di Kenagarian Kasang, Kabupaten Padang Pariaman. “Biarkanlah kita amankan dahulu, menunggu langkah selanjutnya”, sebut Akir.
Hingga berita ini diturunkan, buaya tersebut masih diamankan di Kantor PT. Tigo Tungku Sajarangan sembari menunggu kerangkeng besi yang telah di-order buat perteduhan buaya itu. Untuk mengakhirinya, Akir menyempatkan diri mengeluarkan celetusnya.
“Menjelang Buaya Darat (Koruptor) tertangkap, terpaksa menyambilkan diri mengamankan Buaya asli ini dulu. Sama-sama demi masyarakat kok. Tapi jangan salah, dari informasi terhimpun saat ini, ada 6 terduga koruptor yang masih belum ditangkap KPK”, usainya. (RED)