Pulau Punjung – Keprehatinan Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan terhadap peredaran zat berbahaya dalam makanan olahan akhirnya ditumpahkan pada penutupan Hari Pangan Sedunia tingkat Provinsi Sumatera Barat di Nagari Sungai Duo, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Kamis (8/11/18). Bupati raja muda itu khawatir terhadap dampak zat berbahaya yang dicampur dalam makanan olahan terhadap tingkat kecerdasan anak.
“Zat berbahaya seperti zat pewarna, formalin dan borak bisa menyebabkan daya ingat anak anak menurun secara permanen,” kata kader PDI-P yang kini memegang tampuk pimpinan tertinggi di Pemkab Dharmasraya itu. Oleh karena itu, dihadapan sekitar 500 orang yang hadir pada penutupan Hari Pangan Sedunia, Bapak dua putra ini, mengharapkan agar persoalan tersebut segera bisa diatasi. Pihak berwenang hendaknya dapat melakukan langkah langkah cerdas guna menekan cemaran bahan bebahaya dalam pangan olahan, khususnya yang dijual untuk anak sekolah.
Dalam acara yang dihadiri Kepala Dinas Pangan Provinsi Sumbar, Ir. Efendi, MP, Ketua TP PKK Kabupaten Dharmasraya Ny. Dewi Sutan Riska dan para kepala dinas Pangan dari berbagai kabupaten dan kota di Sumbar, Bupati Sutan Riska mengusulkan agar Pemprov Sumbar bersama kabupaten di daerah tapal batas provinsi mendirikan pos pemeriksaan peredaran bahan maoanan dan bahan bahan berbahaya yang diangkut melalui jalan darat. “Saya kira kita sudah memerlukan keberadaan pos pemeriksaan bahan makan di perbatasan provinsi,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pangan Provinsi Sumbar Ir. Efendi, MP.,dalam laporannya mengatakan, meski Kabupaten Dharmasraya tergolong muda, namun dalam penyelenggaraan hari pangan selama ini menjadi daerah pertama yang paling sukses menjadi tuan rumah Hari Pangan Sedunia tingkat Provinsi. Oleh sebab itu, Efendi menyampaikan penghargaan yang sangat tinggi untuk Kabupaten Dharmasraya.
Discussion about this post