Padang, Target Sumbar – Pungutan liar alias pungli di seluruh JTO yang ada di Sumbar tetap saja berjalan lancar tanpa adanya pengawasan dari pihak berwenang. Pungli yang dilakukan dengan terang-terangan ini sudah menjadi pemandangan umum bagi masyarakat luas.
Walaupun surat edaran tentang penertiban muatan kendaraan angkutan barang di Propinsi Sumatera Barat oleh Gubernur Irwan Prayintno, Nomor : 551.23/291/Perekonomian-2011 yang di tanda tangani oleh Irwan Prayitno, diterbitkan tertanggal 18 April 2011, tak bisa menghentikan pungli di JTO tersebut. Artinya surat edaran gubernur Sumbar mandul dan sepertinya dijadikan sebagai tambahan peluang bagi petugas JTO untuk menekan kocek para sopir dengan bayaran yang lebih besar untuk bisa lolos.
Buktinya, sampai saat sekarang muatan kendaraan angkutan barang tetap saja melebihi kapasitas tonase. Bahkan hal ini kerap dijadikan peluang besar untuk oknum-oknum Dinas perhubungan yang bertugas di Timbangan Jembatan Oto (JTO), agar bisa lancar melakukan pungutan liar (pungli) setiap harinya.
Fakta yang di himpun Target Sumbar untuk di jembatan timbangan oto {JTO} di Sungai Lansat kabupaten Sijunjung dan Lubuk Lasih beberapa waktu lalu, terlihat dengan jelas setiap unit mobil angkutan barang berbagai jenis angkutan yang kapasitas muatannya melebihi tonase, tampak sedang membayar kepada petugas JTO.
Sementara salah seorang sopir dari Truk angkutan barang tersebut, Anto (41) saat diminta keterangan oleh wartawan tentang adanya pungutan uang di JTO tersebut, membenarkan adanya pungutan oleh petugas.
Menurutnya, pungutan yang diminta oleh oknum-oknum petugas timbangan tersebut bervariasi, terkadang mencapai Rp. 150.000 dan ada juga Rp. 100.000,- permobil apabila muatan mobil tersebut melebihi kapasitas tonase.
“Tetapi apabila mobil angkutan barang yang melebihi kapasitas tidak membayar, kami akan di tilang dan tidak bisa lewat. Sebenarnya kami yang berprofesi sebagai sopir sangat besar sebenarnya uang yang dipungut oleh petugas timbangan itu,” keluhnya.
Sedangkan, imbuh dia, kami sebagai pengemudi mobil ini hanya untuk cari makan dan kami juga berharap kepada oknum-oknum timbangan tersebut, janganlah terlalu memberatkan sekali tentang pungutan di jembatan timbangan oto yang ada di Sumbar ini.
Sementara itu, Kepala JTO Sungai Lansek sewaktu dikonfirmasi tentang adanya pungutan-pungutan liar di jembatan timbangan oto tersebut, tampak enggan memberikan keterangan, sambil pergi ke sebuah rumah makan yang berada di sekitar JTO begitu juga halnya dengan Kepala JTO Lubuk Lasih, juga tak bersedia dikonfirmasi. (TIM)