Padang, targetdaerah.com – Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk. Lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat saja, tetapi juga hak untuk mendapatkan kenyamanan dan keamanan berdiam dilingkungan tersebut.
Ketua LSM LP.KPK (Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan) Sumbar, Zulkarnaini. SH menyoal hak masyarakat untuk mendapatkan lingkungan yang aman dan bersih. Memaparkan, definisi kesehatan lingkungan menurut WHO (World Health Organization) adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak pernah lepas dari lingkungan. Aktivitas manusia dipengaruhi oleh lingkungan sebagai penunjang kehidupan, baik lingkungan fisik, biologis, ataupun lingkungan social, jelasnya.
Hubungan interaksi antara manusia dan lingkungan jika tidak berjalan dengan baik dan seimbang akan menimbulkan bahaya lingkungan yang selanjutnya menyebabkan munculnya permasalahan besar pada lingkungan itu sendiri, paparnya lagi.
Pengetahuan tentang hubungan antara jenis lingkungan sangat penting agar dapat menanggulangi permasalahan lingkungan secara terpadu dan tuntas. Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang wajar dan terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai akhir hidupnya. Salah satu permasalahan lingkungan yang kerap berdampak buruk pada kehidupan masyarakat yakni pengerukan tambang yang dilakukan oleh sebuah perusahaan industri, tutup Zulkarnaini SH.
Terkait permasalahan lingkungan yang semestinya dijaga oleh semua unsur, namun harapan tersebut bertolak belakang seperti yang terlihat di kampung Sikayan Mansek. Dimana tambang galian C batu kapur PT.SP di Bukit Karang Putih menciptakan tingkat kecemasan dan menakutkan bagi ratusan jiwa yang tinggal didekat area tambang tersebut, apalagi ditambah dengan dibukanya lahan baru galian C batu kapur 412 ha PT.Semen Padang.
Walaupun ratusan warga ini menyadari bahwa ancaman banjir bandang akan menghantam kampungnya. Namun mereka hanya bisa diam dan bertahan untuk tetap tinggal ditanah nenek moyangnya, sambil menunggu perhatian pihak-pihak terkait terhadap masa depan tanah leluhur dan jiwa mereka.
Salah seorang warga Sikayan Mansek, yang disapa Safri menuturkan, ketika hujan lebat datang, warga dikampung ini memang sering dihantui rasa ketakutan akan datangnya banjir besar kiriman dari bukit karang putih, lokasi tambang PTSP, jelasnya singkat. Bersambung (Akmal)
Nantikan ulasan “Tuntutan tak ditanggapi, PT.SP makin sengsarakan Sisilia Weking”