Padang, TS – Seringnya pemberitaan diberbagai media tentang kejadian yang dialami oleh anak-anak Panti asuhan Asuhan membuat banyak orang prihatin, ada yang sedih dan ada juga yang marah. Kejadian yang dialami oleh 37 anak di P.A Samuel merupakan sebuah pembelajaran hidup bagi anak yang akan membentuk kepribadian mereka. Namun perlu kita ketahui, saat ini, lebih dari 160.000 anak tinggal dan ada sekitar 8000 panti asuhan di Indonesia. Apakah mereka bernasib serupa atau bahkan mungkin lebih buruk lagi.
Terlepas dari Panti Asuhan Samuel, hal serupa tampaknya juga di alami oleh anak Panti Asuhan Puti Bungsu dibawah naungan Yayasan Bhakti Ibu, dipimpin oleh Hj. Dsm. Tepatnya di jalan Parak Jambu, Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar.
Renol, guru ngaji atau ustaz panti menuturkan, sudah banyak anak-anak yang dipukuli, dikasari dan dimarah-marahi oleh Dsm. Terakhir saat banjir mengenangi panti, dua orang anak di injak Dsm hanya gara-gara sebuah kursi sofa terkena kotoran lumpur akibat banjir tersebut, “kejadian itu sudah saya laporkan namun belum ada tindak lanjutnya”. Ungkap Renol.
Salah satu korban, DA mengatakan kejadian penyiksaan terhadap dirinya dan kawan lainnya berulang kali. Ada yang ditampar dan ada pula yang ditendang. Tuturnya beriba hati.
Menurut pengakuan Anasrul Leo yang akrab disapa Anas Leo, Pengurus Panti Puti Bungsu, bahwa semenjak dari 2008 hingga 2016, Hj Dsm sebagai pimpinan Yayasan Panti Ibu, menjadikan panti sebagai tameng untuk meraup keuntungan dirinya saja. Semua sumbangan dari masyarakat serta dari pemerintah digunakan hanya untuk kepentingan pribadinya saja dan anak-anak dijadikan tameng untuk terus mengeruk keuntungan berikutnya.
Selama kegiatan tersebut dijalankannya, selaku pimpinan Yayasan Bhakti Ibu yang mengelola Panti Asuhan, dia telah memiliki banyak kekayaan antara lain, tanah atau kebun di Bawan, Kabupaten Agam, mobil mewah dan rumah di Padang. Selain itu, ia (Dsm) juga memiliki sebuah rumah di Pekanbaru, Riau, dan Lain-lain. Jelas Anas Leo.
“Yang sangat saya sayangkan dari Dsm adalah, penyiksaan yang sering dilakukannya kepada anak-anak panti Puti Bungsu ini, Dsm harus mempertanggungjawabkan tindakan semena-menanya itu. Persoalan itu sudah kami laporkan secara resmi ke Polsek Koto Tangah ” terangnya Anas Leo. (TIM).