By: Yohandri Akmal.
Bukan sesuatu yang aneh, jika setiap orang lebih suka menuntut haknya (HAM) daripada melaksanakan kewajibannya (KUM). Yang lebih lucunya lagi, setiap hak yang dituntutnya seringkali mengenyampingkan hak orang lain dan mahkluk hidup lainnya. Menurut banyak kalangan, hal itu terjadi akibat lemahnya iman dan akhlak manusia.
Seharusnya, setiap orang yang hidup di muka bumi ini mau menyadari dan melaksanakan Kewajibannya sebagai Umat Manusia (KUM). Jika KUM melekat dalam diri setiap orang, tentunya HAM (Hak Asasi Manusia) akan berjalan dengan sendirinya yang tentunya berbuah pahala.
Menurut pendapat saya, setiap mereka yang sediakala menjalankan kewajibannya tanpa terlebih dahulu menuntut haknya, maka mereka bisa disebut tergolong orang yang bertaqwa, beruntung dan mandiri.
Hak Asasi Manusia (HAM) yang selama ini terus didengung-dengungkan oleh banyak kalangan, selalu menjadi pemberitaan hangat media massa. Namun tanpa kita sadari, sering menjadikan diri kita lupa akan Kewajiban sebagai Umat Manusia (KUM). HAM perlu dijunjung tinggi tapi KUM harus di-utamakan dan dilaksanakan. Jika hal itu dibalik, maka jadilah kita manusia yang merugi.
Kita tahu, setiap manusia memiliki hak dan kewajibannya, dan mereka semua dituntut agar mampu melaksanakan hak dan kewajibannya tersebut dengan baik. Manusia yang mampu bertanggung jawab dan peduli terhadap hal-hal kecil maka manusia tersebut akan menjadi lebih bertanggung jawab dan lebih peduli pada hal-hal besar. Belajar untuk mengenal diri sendiri, karena itu jalan untuk sadar tentang tanggung jawab kita kepada diri, orang tua, masyarakat, dan lingkungan, terutama kepada Tuhan YME.
Dalam agama islam disebutkan bahwa Allah menciptakan manusia sebagai khalifah atau pemimpin. Selain beribadah kepada Allah, manusia juga diberikan fasilitas yang sudah disediakan, tapi bukan hanya untuk digunakan semata, melainkan dijaga, dimanfaatkan, dan juga dilestarikan keberadaannya.
Selain terhadap agama, kita juga mempunyai hak dan kewajiban disuatu wilayah yang kita tinggali. Sebagai warga negara, ada beberapa hal yang harus kita ketahui mengenai hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia.
Kewajiban Seorang Muslim (KUM) Terhadap Allah SWT, menurut M. Syakur Anshori yakni, tidak menyekutukan Allah SWT dan senantiasa menjalankan perintah-Nya.
Hal pertama yang harus dilakukan seorang muslim dalam beretika kepada Allah SWT, adalah tidak menyekutukan Allah. Hanya Allah lah Tuhan yang patut disembah, dan hanya Allah lah Tuhan yang pantas di-agungkan. Oleh karena itu, tidak ada alasan apapun bagi manusia untuk menyekutukan-Nya. Adapun amal manusia seharusnya hanya ditujukan untuk Allah SWT.
Kemudian yang harus dilakukan seorang muslim dalam beretika kepada Allah SWT, adalah dengan mentaati segala perintah-perintah-Nya. Sebab bagaimana mungkin ia tidak mentaati-Nya, padahal Allah lah yang telah memberikan segala-galanya pada dirinya.
Tidak ada yang lebih pantas bagi sesuatu “yang telah diberi” selain berterimakasih dan memanfaatkan segala sesuatu yang telah diberikan untuk tujuan diberikannya. Adapun manusia yang telah diberi banyak kenikmatan, seharusnya selalu bersyukur kepada-Nya dan melaksanakan kewajibannya sebagai umat manusia yang hidup dimuka bumi ini.
Iklas dan Ridha terhadap ketentuan Allah SWT dalam menghadapi musibah dengan ketabahan hati, lalu mengatasi kesukaran, kesulitan dan derita dengan tawakal, dan siap untuk menempuh lagi penderitaan lain. Maka perlindungan Tuhan YME pasti didatangkan-Nya, Rahmat-Nya dan petunjukpun pasti diberikan kepada umat-Nya yang tabah dan bertaqwa. Pastinya, jiwa kita bertambah lama akan bertambah teguh, kokoh dan makin ber-iman.
Adapun cinta kepada Allah wajib didahulukan dari pada segala macam bentuk cinta, begitu juga cinta kepada Rasulullah SAW, haruslah diutamakan karena Rasulullah SAW di utus Allah SWT untuk membawa petunjuk dan menjadi Rahmat bagi alam semesta
Setiap mereka yang lebih mengedepankan atau mengerjakan Kewajibannya sebagai Umat Manusia (KUM) di dunia ini, daripada bersorak sorai menuntut HAM nya. Menurut kesimpulan saya, mereka merupakan golongan orang-orang yang ber-iman, ber-taqwa, ber-untung dan mandiri.