TS – Terkat tingginya peristiwa atau kasus pemerkosaan di India menjadi suatu keprihatinan tinggi dari pihak pejabat India. Menurut informasi, dalam satu hari saja bisa terjadi 92 kasus pemerkosaan di India. Untuk meminimalisir kasus pemerkosaan ini, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata India, Mahesh Sharma mengeluarkan kebijakan, dengan melarang turis wanita yang berlibur mengenakan rok dan gaun pendek.
“Untuk keselamatan mereka sendiri, wanita turis asing tidak harus memakai gaun pendek dan rok pendek. Budaya India berbeda dari budaya Barat,” kata Sharma di Agra.
“Kami tidak mencoba untuk mengubah preferensi siapa pun. Saya hanya prihatin,” katanya lagi, seperti dikutip dari Telegraph, Selasa (30/8/2016).
Tentang larangan pemakaian rok bagi turis perempuan asing, telah disosialisasikan melalui brosur yang disiapkan untuk turis menjelang musim liburan India dari Oktober sampai Maret.
Sharma menyarankan kepada perempuan untuk mencatat nomor registrasi kendaraan yang mereka gunakan saat berada di India dan menyampaikan nomor itu ke teman-teman mereka sebagai langkah keamanan.
Selain itu, Dia menyoroti maraknya pemerkosaan, termasuk yang melibatkan para perempuan asing di Delhi dan kota-kota lain di India. Kejahatan itu kerap terjadi di taksi dan angkutan umum lain. Meskipun larangan pemakaian rok bagi turis perempuan yang memicu kemarahan publik. Namun, Menteri Sharma menganggap hal itu tidaklah jadi persoalan.
“Saya belum memberi petunjuk khusus tentang apa yang mereka (turis perempuan) harus pakai atau tidak dipakai,” katanya. “Kami tidak mencoba untuk mengubah preferensi siapa pun.” Partai-partai oposisi dan aktivis hak-hak perempuan mengecam komentar Sharma sebagai misoginis atau orang yang benci wanita.
Semenata itu, Ranjana Kumari dari kelompok adovokasi perempuan Centre for Social Research mengatakan bahwa nasihat menteri itu hanya akan berfungsi untuk menakut-nakuti turis yang akan datang ke India.
“Perempuan memiliki kebebasan yang lebih besar untuk mengenakan pakaian pilihan mereka di Sungai Veda,” tulis menteri kepala Delhi, Arvind Kejriwal di Twitter. “.(**)