Jakarta, targetsumbar.com – Komisi III DPR memantau proses pemungutan suara Pilkada DKI di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) bersama Kapolri, Kapolda dan Pangdam Jaya.
Ada temuan yang aneh dari hasil pemantauan Komisi III di TPS 03 Kelurahan Pulo, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. TPS itu merupakan lokasi Wakil Presiden Jusuf Kalla mencoblos di Pilkada DKI 2017 hari ini. Nama mantan Menteri Pariwisata Joop Ave masih ada dalam daftar pemilih tetap (DPT) di TPS tersebut.
Anggota Komisi III DPR Hasrul Azwar menyesalkan kejadian tersebut.
“Saya heran kenapa bisa nama Joop Ave masuk dalam daftar pemilih tetap. Saya menyesalkan hal itu terjadi. Apalagi, (TPS-nya) di depan rumah Wapres Jusuf Kalla,” kata Hasrul di TPS 03, Rabu (15/2/2017).
Joop Ave meninggal dunia pada 5 Februari 2014 silam, saat menjalani perawatan di RS Mount Elisabeth Singapura. Joop Ave wafat setelah berjuang menghadapi penyakit komplikasi yang dideritanya saat itu.
Dengan adanya peristiwa ini, Hasrul menilai, kinerja KPU DKI Jakarta nampak kurang maksimal. Karena ada mekanisme pengecekan data yang tidak akurat.
“Berarti input data tidak benar sehingga keluar nama orang yang sudah meninggal jadi pemilih tetap,” ujarnya.
Politikus PPP ini khawatir surat suara orang yang sudah meninggal dimanfaatkan untuk kepentingan kandidat tertentu yang ikut pilkada.
Temuan di lapangan ini menurut Hasrul akan menjadi masukan bagi DPR yang akan disampaikan ke KPU Pusat. Di mana DPT masih selalu menjadi kendala dalam pemilu hingga pilkada.
“Kedepan perlu ada perbaikan sistem pemilu. Sepertinya online saja,” katanya