Padang, targetdaerah.com – Kampung Timbulun merupakan salah satu kampung yang cukup indah dan asri, terletak di Kel. Batu Gadang, Kec. Lubuk Kilangan, Kota Padang. Selain indah dan asri, kampung ini sangat kaya akan sumber daya alamnya, salah satunya adalah batu kapur terbaik dunia. Kekayaan alamnya itu digarap oleh Perusahaan Besar BUMN yakni PT. Semen Padang.
Ironisnya, dibalik kekayaan Kampung Timbulun, terlihat sangat bertolak belakang dengan kehidupan ratusan warga yang menghuni kampung ini. Pasalnya, rata-rata penghuni kampung ini berekonomi miskin. Yang lebih parahnya lagi, di ujung kampung ini, masyarakatnya menjalani kehidupan dengan serba keterbelakangan tanpa adanya aliran listrik PLN.
Selain ke ironisan itu, kampung Timbulun hanya memiliki sebuah Mushalla yang dinamakan dengan Mushalla Timbulun, namun selama bertahun-tahun Mushalla ini tidak bisa dipergunakan lagi untuk tempat ibadah karena kondisi bangunan yang sangat memiriskan.
Menurut pengakuan Iyen, Mushalla Timbulun ini tidak bisa dipergunakan lagi sebagai tempat ibadah semenjak gempa 2009. Selain dindingnya banyak yang pada retak, pintu dan kusen terlihat kusam, sedangkan kaca dan lantainya sudah pada pecah serta bercampur tanah dengan bentuk yang sudah sembrawut.
Dipaparkan Iyen, warga disini sangat kesulitan melaksanakan ibadah sholat tarawih jika bulan puasa datang, karena warga terpaksa berjalan kaki kekampung tetangga sejauh dua kilo lebih untuk dapat mengikuti sholat tarawih di Mesjid atau Mushalla, yakni ke kampung Sako. “Saya sering merasa khawatir ketika pulang sholat tarawih karena jalan menuju kerumah sangat gelap tanpa ada lampu jalan, saya takut digigit ular atau binatang lainnya” keluh Iyen.
Sementara itu Ketua RT Timbulun ketika dikonfirmasi dirumah kayu sederhana miliknya, mengatakan Mushalla yang ada dikampungnya ini memang sangat memiriskan dan tidak bisa dipergunakan lagi untuk tempat ibadah. Selain kondisi bangunannya yang sudah rusak parah, bentuknya yang sudah kusam dan sembrawut membuat makin tak terurus. Sedangkan masyarakatnya berekonomi miskin, jadi tidak sanggup untuk memperbaikinya.
Lebih lanjut dijelaskan, kampung Timbulun ini bersebelahan langsung dengan Bukit Karang Putih yang merupakan areal ring satu tambang batu kapur PTSP. Hanya mempunyai satu buah Mushalla, sayangnya kondisi bangunan sangat memiriskan. Mudah-mudahan saja PT. Semen Padang berlapang hati untuk mau memperbaiki Mushalla satu-satunya dikampung ini, harapnya sembari menawarkan kopi dan buah-buahan kepada targetsumbar.com.
Menurut salah seorang Tokoh masyarakat Lubuk Kilangan yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan CSR PTSP menyalurkan bantuan hingga ke Prov. Lampung. Secara pribadi ia bangga dengan CSR yang memiliki kepedulian terhadap daerah lain, namun ia sangat menyayangkan kalau areal ring 1 (satu) tambang batu kapur PTSP sendiri kurang dan sangat minim mendapatkan perhatian ataupun bantuan. Jadi tidak heran lagi jika ada beberapa kampung di Kel. Batu Gadang, hidup miskin, terisolasi dan serba keterbelakangan.
CSR PTSP selama ini cukup banyak berkontribusi ke daerah lain, sedangkan didaerahnya sendiri seperti dikesampingkan. Ibarat pepatah “Gajah dipalupuk mata tidak nampak, tetapi tunggau diseberang lautan terlihat jelas” ungkapnya.
Dipaparkan lagi, jalan tanah dan pemandangan rumah yang tidak layak huni cukup banyak berdiri dikampung sekitar lokasi tambang ring satu PTSP, mestinya itu tidak perlu terjadi jika PTSP konsisten dengan mottonya yaitu “Kami telah berbuat sebelum yang lain memikirkan” belum lagi Visi dan Misi CSR nya yakni …….?? Bersambung (Akmal)