Jakarta – Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno usai diperiksa penyidik KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang diperiksa sejak pagi tadi enggan meladeni pertanyaan awak media. Irwan memilih langsung bergegas meninggalkan kerumunan wartawan tanpa menjawab pertanyaan sama sekali. Dia justru meminta bertanya langsung kepada penyidik yang memeriksa.
“Tanya ke pemeriksa ya, no comment,” papar Irwan sambil berlalu dari Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (12/8/2016). Irwan yang dua periode menjabat sebagai orang nomor satu di Tanah Minang itu tetap tak menggubris pertanyaan wartawan. Dia justru sibuk mencari mobil jemputannya. Irwan akhirnya berhasil lolos dan masuk ke mobil yang menjemputnya.
Irwan Prayitno diperiksa sebagai saksi dalam pengusutan kasus dugaan suap pengalokasian anggaran proyek 12 ruas jalan di Sumatera Barat agar masuk di APBN-P 2016. Dia diperiksa untuk tersangka Yogan Askan dan anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat, I Putu Sudiartana.
Sebelumnya, Yogan Askan selaku tersangka kasus suap itu menyebutkan Irwan mengetahui dugaan suap dalam rencana proyek 12 ruas jalan di Sumbar tersebut. “Sebagai pemerintah daerah pasti tahu. Sebagai kepala daerah tentunya tahu,” kata Yogan usai diperiksa.
Sebagaimana diketahui, KPK tengah mengusut kasus dugaan suap pengalokasian anggaran proyek 12 ruas jalan di Sumatera Barat agar masuk di APBN-P 2016. KPK sendiri telah menjerat lima orang tersangka. Yakni I Putu Sudiartana, Noviyanti selaku staf Putu di Komisi III, Suhemi yang diduga perantara suap, seorang pengusaha bernama Yogan Askan, serta Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Tata Ruang dan Pemukiman Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Suprapto.
Putu diduga menerima suap Rp500 juta. Selain itu, saat menangkap Wakil Bendahara Umum Demokrat itu di rumah dinasnya, penyidik KPK berhasil menyita uang sebesar SGD40 ribu. Suap tersebut diduga diberikan oleh dua pihak yakni Kepala Dinas Sarana Prasaranan Jalan dan Tata Ruang Pemukiman Pemerintah Provinsi Sumbar, Suprapto dan seorang perantara yang diketahui sebagai pendiri Partai Demokrat Sumbar, Yogan Askan. (Sumb: Okezone.com)