Kopda Herson: “Suara Anak Bangkitkan Semangat Hidup Saya”
Laporan: Charlie Ch. Legi, S.Sos (Staf Publikasi Bagian Humas Pemko Padang)
Padang, TS – KEPALA Kopral Dua (Kopda) Herson masih dibalut perban saat Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo datang membezuknya. Raut wajahnya nampak lesu. Namun suaranya tetap lantang saat bercerita di depan Walikota Padang.
“Premannya penakut semua, masak kelahi pakai batu,” katanya kepada Walikota Mahyeldi.
Kopda Herson merupakan korban pengeroyokan sejumlah preman di Pasar Raya Padang, akhir Oktober lalu. Saat itu dirinya mencoba menghentikan preman yang melakukan aksi copet. Di depan mata anaknya, tentara ini pun roboh setelah dikeroyok secara brutal oleh sejumlah preman.
Kopda Herson tak menyangka jika hari itu dirinya akan menjadi korban pengeroyokan. Rencana membawa anaknya jalan-jalan ke Pasar Raya Padang buyar setelah dirinya menjadi bulan-bulanan.
Diceritakannya, pagi menjelang siang itu, anaknya Zaki (8 th), mengajaknya ke Pasar Raya. Zaki ingin sekali makan pregedel jagung.
“Pa, makan pregedel di Pasar yuk pa,” kata Herson menirukan permintaan anaknya.
Herson yang begitu sayang kepada anaknya yang semata wayang, menuruti permintaan anaknya. Keduanya berhenti di dekat tugu air mancur Pasar Raya Padang. Saat itu Zaki ingin minum “Pop Ice”.
“Jangan minum es nak, nanti sakit, apalagi sekarang hujan,” kata Herson kepada anaknya.
Zaki pun menuruti perkataan ayahnya. Dan saat itulah Herson melihat seorang pencopet yang melakukan aksinya. Herson kemudian menghentikan pencopet tersebut.
Melihat Herson menghadang, beberapa komplotan copet datang dan kemudian berusaha melumpuhkan Herson. Pencopet tidak melayani Herson dengan perkelahian tangan kosong, tetapi justru melumpuhkan dengan batu.
“Saat itu para preman melempari saya dengan batu dari segala sisi. Saya coba ambil bangku pedagang untuk melindungi diri, namun tetap saja dilempari,” ungkapnya.
Melihat Herson masih tetap tegar berdiri setelah bertubi-tubi dilempari batu, seorang preman pun “mencido” Herson dari belakang. Sebuah kayu balok melayang ke arah kepala belakang Herson. Seketika Herson terjatuh. Saat itu pula kembali preman melempari Herson dengan batu.
Melihat ayahnya dikeroyok, Zaki pun berteriak lantang. Meminta kepada preman untuk tidak memukul ayahnya.
“Jangan Om, itu Papa Zaki. Jangan pukul Papa saya!” pinta Zaki.
Preman pun tak menghiraukan permintaan Zaki. Melihat Herson terkapar dan tidak lagi berkutik, tujuh preman pencopet itu kemudian melarikan diri. Herson dibiarkan dengan kepala berlumuran darah.
Usai itu, pedagang dan pengunjung pasar kemudian menolong Herson untuk diangkut ke atas angkutan kota dan dibawa ke Rumah Sakit Tentara (RST) Reksodiwiryo, Ganting. Di atas angkot, Zaki memegang tangan ayahnya. Zaki terlihat tenang.
“Saya mulai tersadar saat angkot melewati lampu merah depan Poltabes,” kata Herson.
Saat mulai tersadar itulah Zaki membisikkan agar ayahnya mengucap istighfar. Di telinganya, Herson mendengar kata-kata yang membangkitkan semangatnya untuk bertahan hidup.
“Tenang Pa, Zaki yang akan membalasnya besok,” tutur Zaki di telinga ayahnya.
Mendengar itu, kekuatan muncul dari dalam tubuh Herson. Tentara ini tak lagi merasakan sakit dari luka yang dialaminya.
“Saya berucap syukur karena masih bisa dipertemukan dengan anak,” sebut Herson.
Melihat kondisi Herson setelah dikeroyok preman, banyak yang beranggapan nyawa Herson tak bisa diselamatkan. Namun berkat kuasa Allah SWT dan suara anak, Herson seperti mendapatkan semangat untuk hidup.
“Suara anak membangkitkan motivasi dan semangat saya,” tukas Herson.
Zaki tidak saja memberikan semangat kepada ayahnya. Namun Zaki juga menberikan ketenangan kepada ibunya yang merasa cemas setelah mendengar suaminya dikeroyok preman.
“Ketika itu Zaki menenangkan ibunya supaya tidak panik dengan musibah yang menimpa saya,” papar Herson.
Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo menyebut bahwa peristiwa yang dialami Kopda Herson cukup luar biasa. Suara anak telah mampu membangkitkan motivasi hidup.
“Mendengar apa yang diucapkan Zaki, itulah jati dirinya yang sebenarnya. Kita berdoa semoga cepat sembuh dan Zaki terus semangat dalam belajar,” kata Mahyeldi.
Mahyeldi mengatakan bahwa pihaknya bertekad akan menjauhkan Padang dari premanisme. Walikota akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk meminimalisir aksi premanisme ini.
“Kejadian ini jadi pelajaran buat kita,” cecar Mahyeldi.
Di saat dirawat di RST Reksodiwiryo, Kopda Herson sempat memberi wejangan kepada anaknya, Zaki. Herson menanamkan sikap kuat dan jantan dalam keseharian. “Kita jangan balas apa yang telah dilakukan preman terhadap kita, cukup Tuhan saja yang membalasnya nanti,” bisik Herson kepada Zaki.***