Padang, targetsumbar.com – Kerja keras Balai POM Padang terus ditunjukan. Kali ini dengan melakukan operasional laboratorium keliling di beberapa sekolah, mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA. Dua hari berturut-turut pada Rabu dan Kamis (8/9-02) BPOM Padang memeriksa berbagai jenis makanan dan minuman anak di Sekolah Dasar. Direncanakan target operasional Balai BPOM Padang akan memeriksa 175 sekolah yang ada di Kota Padang untuk tahun 2017 ini.
Melalui Dra. Hj. Hilda Murni, Apt, MM, Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen BPOM Padang mengatakan, kegiatan melakukan operasional laboratorium keliling di beberapa sekolah dimaksudkan untuk mengawasi pangan jajanan anak sekolah utamanya Sekolah Dasar (SD) yang dijual para pedagang di kantin-kantin dan disekitar lingkungan sekolah.
“Beberapa sampel yang bakal di uji diantaranya: makanan jenis olahan bakso, tahu, sosis, nugget,es krim dan makanan lainnya, total keseluruhan sampel yang telah di ambil berkisar 800 sampel. Diharapkan dengan adanya kegiatan laboratorium keliling yang mengawasi pangan jajanan anak sekolah secara rutin dapat memberikan rasa aman kepada siswa-siswi disekolah-sekolah tersebut terlebih pada saat memasuki ujian sekolah”, ungkapnya.
BPOM Padang selama ini terus melakukan pengawasan terhadap para penjual jajanan di luar sekolah termasuk kantin-kantin sekolah.
“Selama ini kami sudah melakukan pengawasan, dan kami sudah mengambil sampel jajanan tersebut untuk dilakukan uji labor, jika ditemukan suatu zat yang berbahaya yang dicampurkan ke bahan makanan maka akan kami lakukan investigasi lebih lanjut terhadap pedagang tersebut,” katanya kepada awak media ini di ruang kerjanya, Senin (13/02/2017).
Hilda menuturkan TIM kami sudah sering melakukan sosialisasi kepada para pedagang bahwa bahan-bahan yang berbahaya seperti formalin dan boraks dilarang keras untuk dicampurkan ke dalam bahan makanan.
Selanjutnya jelas Hilda lagi, dari sampel-sampel tersebut, dimungkinkan terdapat bahan makanan yang dicapur dengan zat-zat berbahaya.
“Jika sampel yang telah kami kumpulkan tersebut terbukti mengandung zat berbahaya maka bahan makanan temuan itu langsung kami tarik dari pasaran, sedangkan pedagang tersebut akan kami berikan peringatan tegas,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah membentuk komunitas sekolah yang terdiri dari kepala sekolah dan pengelola kantin. BPOM mengajarkan mereka bagaimana mengelolah kantin dengan baik dan benar, mulai dari kebersihan kantin hingga pengelolaan makanan serta minuman.
Sayangnya, dalam pemeriksaan kemaren itu, petugas dari BPOM menemukan sejumlah makanan yang mengandung pengawet jenis Boraks, sebut Hilda.
Sementara itu, Kepala BPOM Padang, Drs. Zulkifli, Apt. mengatakan, parameter pemeriksaan makanan meliputi uji Rodhamin B (pewarna merah tekstil), serta pengawet makanan jenis Formalin dan Borax.
Sampel makanan yang diuji berasal dari konsumen yang membeli makanan di Pasar-pasar, seperti kerupuk, tahu, tempe, roti, sosis, bakso, ikan asin, terasi dan makanan siap saji lainnya.
“Dari hasil pemeriksaan TIM pada Rabu dan Kamis dibeberapa sekolah kemaren, terindikasi ditemukan adanya makanan yang mengandung Borax,” terang Zulkifli.
Sebelumnya, banyak warga mengeluhkan makanan yang dijual pedagang kaki lima yan sering mangkal di luar lingkungan sekolah. Di antara keluhan dugaan sejumlah makanan yang mengandung zat membahayakan dan kurangnya kebersihan makanan.
“Saya khawatir kepada anak-anak kita yang membeli jajanan tersebut, untuk itu saya berharap adanya pengawasan lebih dari pihak sekolah terhadap para penjual jajanan itu,” ujarnya lagi.
Lebih lanjut Zulkifli menambahkan, makanan yang mengandung zat pewarna berbahaya sedikit demi sedikit akan menumpuk didalam tubuh sehingga dapat menimbulkan efek buruk bagi kesehatan. Dalam jangka panjang, akan menimbulkan risiko penyakit kanker, sedangkan dalam jangka pendek menimbulkan gejala mual dan muntah tergantung dari kepekaan (sensitifitas) dan banyaknya kadar zat berbahaya yang masuk kedalam tubuh.
Zulkifli menghimbau kepada guru dan kepala sekolah agar menganjurkan siswa-siswinya untuk jajan di kantin sekolah yang kebersihan dan kesehatannya terjamin karena selalu diawasi oleh sekolah. Jangan jajan di sembarang tempat , tegas Kepala BPOM Padang yang dikenal transparan ini.
Perlu kami tambahkan lanjut Zulkifli, keberadaan mobil laboratorium keliling BPOM Padang ini bakal terus mendatangi dan memantau obat dan makanan disetiap sekolah-sekolah. Kedepannya mobil ini diharapkan bisa mencakup dan mendatangi seluruh pelosok di Sumatera Barat ini, khususnya Kota Padang. Tutup Zulkifli.
Berikut ini beberapa jenis makanan yang sering diawetkan dengan boraks:
- Kerupuk Gendar
Dari berbagai sumber yang dihimpun, kerupuk gendar dianggap sebagai cikal bakal dikenal dan digunakannya boraks pada makanan. Orang jawa biasa menyebut kerupuk gendar dengan karak atau lempeng. Air bleng (pijer) yang dipakai dalam pembuatan karak atau gendar ini adalah boraks dalam bentuk tidak murni. Dahulu, pembuatan bakmi pabrik dan macaroni juga memakai asam boraks murni buatan industri farmasi.
- Bakso
Ciri-ciri bakso yang mengandung boraks: Tekstur sangat kenyal, warna tidak kecokelatan seperti penggunaan daging, tapi lebih cemerlang keputihan
- Mie Basah
Jenis makanan di pasaran yang paling banyak ditemukan mengandung boraks dengan alasan agar enak, warnanya menarik dan tahan lama. Selain itu, mi basah dengan boraks Tidak lengket, sangat kenyal, serta tidak mudah putus.
- Jajanan seperti ‘Lontong’
Lontong dengan tambahan boraks rasanya getir dan sangat gurih, serta beraroma sangat tajam.
- Tahu
Sebagai pengawet dalam membuat tahu, terlihat tidak nampak rusak dan bisa tahan lama. Seringkali pedagang memberikan pengawet berupa boraks. Cara gampang mengetahui tahu tersebut mengandung pengawet, adalah dengan cara dibiarkan diruangan terbuka. Jika dalam waktu 24 jam tidak berubah warna dan bau, maka anda boleh curiga tahu tersebut mengandung boraks.
- Kerupuk, Kerupuk yang mengandung boraks teksturnya sangat lembut dan renyah, bisa menimbulkan rasa getir di lidah. (Red)