Muaro, Target Daerah – Hari ini (Senin, 7 Desember 2020) Pertemuan advokasi stunting Kabupaten Sijunjung dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dalam menanggulangi masalah kekurangan gizi dan stunting. Pertemuan ini diikuti oleh Wali Nagari dan Camat se Kabupaten Sijunjung.
Pertemuan yang dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat (Ari Yswandi, SKM, MKM) ini dibuka oleh Bupati Sijunjung Yuswir Arifin di Balairung Lansek Manih Kantor Bupati Sijunjung.
Stunting yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis yang dialami oleh anak sejak masa dalam kandungan. Stunting yang menyebabkan anak gagal tumbuh normal ini bukan hanya menyebabkan anak menjadi kerdil tetapi juga dalam hal tumbuh kembang otak yang terganggu sehingga anak mempunyai tingkat kecerdasan yang sangat rendah. Demikian disampaikan oleh Drg. Ezwandra, MSi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung selaku ketua panitia pertemuan advokasi stunting.
“Upaya penurunan kasus stunting menjadi tanggung jawab semua pihak dan bukan hanya pemerintah saja” ujar Yuswir Arifin dalam kesempatan membuka pertemuan.
Kondisi kekurangan gizi kronis ini bukan hanya disebabkan karena kondisi tidak mampu mencukupi kebutuhan gizi secara ekonomi tetapi juga karena kurangnya pengetahuan dalam hal pemenuhan gizi dalam jangka waktu yang panjang. Sehingga masih cukup banyak juga kasus stunting yang ditemui justru terjadi pada keluarga yang secara ekonomi cukup mampu dan cukup mapan. Pola konsumsi yang salah dalam jangka waktu panjang akan beresiko terjadinya stunting pada generasi dan keturunan berikutnya.
Dalam paparannya Ari Yuswandi menyampaikan bahwa Provinsi Sumatera Barat sangat concern dalam pencegahan dan penanganan stunting ini. Program yang dilakukan adalah melakukan intervensi stunting terintegrasi di Kabupaten/Kota yang masih menjadi cluster stunting.
(PujiB-Kominfo)
Discussion about this post