Oleh: Ahmad saleh
Meskipun semua komponen bangsa bebas berpendapat dan mengkritik, bukan berarti leluasa melabrak norma etika dalam berdemokrasi. Mestinya ketikan kritik dan idiologi yang dimunculkan selayaknya mampu merubah akhlak generasi yang mengarah memperkuat persatuan bangsa. Pastinya, bukan untuk kepentingan individu dan atau kelompok saja.
Para pengamat, media masa dan elit bangsa, memang tidak dilarang untuk mengkritisi, karena itu merupakan tugas profesi dan sosialnya. Tetapi, sejatinya sosok ideal pengkritik itu bisa solutif (punyai solusi) demi kebaikan dan kemajuan bangsa, bukan sekedar kepentingan pribadi pemodal.
Saat ini sangat langka penulis berita dan informasi yang melangkah dalam idealisme profesi. Sulitnya dijumpai media masa yang mampu berikan pesan positif, inspiratif dan membangun bangsa, memang cukup terasa. Sehingga, rakyat jelata seakan makin tak berdaya.
Media berita dan semua elit bangsa seyogyanya menjunjung tinggi profesionalitas dengan mengacu pada bahasa yang bijak. Ibarat pepatah, “Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan”, sepatutnya kepentingan persatuan ummat lebih dikedepankan.
Menyoroti kondisi saat ini, pembentukan akhlak. Baik dalam aspek sosial maupun kebangsaan, adalah sangat penting untuk kita bersama mengarahkan kehidupan generasi menjadi lebih baik.
Sekarang ini, rakyat negeri terus dihimpit dilema kesusahan berkepanjangan. Mereka tertatih-tatih demi hanya untuk mencari sesuap nasi. Sehingga, kebanyakan khalayak tak lagi ber-empati dengan tingkah laku tokoh-tokohnya yang kerap bersikap saling tuding dan saling tuduh.
Sebenarnya, bila media massa dan elit bangsa berpadu bersama berperan positif dan arif menjalankan profesinya sebagai penggerak yang sangat dahsyat dalam membangun, dengan motto menjaga ke-utuhan persatuan berbangsa. Tentunya kedamaian dalam bernegara dapat selalu utuh terjaga, sehingga bukan tidak mungkin menjadikan Indonesia disegani dimata dunia.
Sudah waktunya kita busungkan dada bangkit membangun negeri, memperkuat NKRI demi masa depan anak cucu kita kelak.
Sebagai manusia yang hidup dimuka bumi ini, jangan hanya menuntut hak saja mesti tahu kewajiban. Allah SWT tidak menciptakan segala sesuatu itu dengan sia-sia. Sepatutnyalah kita mentaati perintah-Nya dengan berupaya menjalankan fungsi sebagai seorang hamba. Cintai negeri ini, pastinya NKRI milik kita.
Semoga saja bermunculan pemikir Jurnalis idealis yang mampu mempengaruhi ahklak generasi menjadi lebih baik, serta seni opini yang membangun negeri.