Papua, TD – Mantan DPRP Provinsi Papua, Julius Miagoni menilai Putusan MK yang memenangkan Natalis Tabuni, Jann Kobogayauw pada Pilkada setentak Agustus 29 Agustus lalu, sehingga di anggap nama lembaga itu menjadi tercoreng.
“Putusan Pilkada Kabupaten Intan Jaya 2017 sangat tidak profesional MK memenangkan Paslon No Urut 3 NATALIS TABUNI &YAN KOBOGAYAU berdasarkan data C1 KWK dan DB1 KWK siluman,” tulisnya, Sabtu (2/9/2017) di halaman facebook miliknya. Dia mengaku tidak sesuai dengan DPT yang ada di 8 distrik.
“Sebab rincian perolehan suara diseluruh Distrik yang termuat dalam C1KWK yang di unggah oleh MK di laman situs KPU RI betul2 tidak sesuai dengan DPT yang ada 8 Distrik,” tulisnya.
hal itu ditulisnya sebab dalam putusan MK menggunakan data siluman dan dianggapnya bermain politik tetapi terlalu kacang-kacangannya.
“Rincian DPT di tingkat distrik saja sudah salah, apalagi rincian DPT di tingkat TPS. Kalau soal mengurangi dan menambah perolehan suara Paslon. itu hal biasa permainan politik di NKRI memang seperti itu,tapi kalau lembaga setinggi KPU RI dan MK RI memutuskan sesuatu dengan data siluman yang tidak pernah muncul di permukaan. Ini artinya kedua lembaga besar ini bermain tapi kualitas bermain nya kacang-kacangan,sama saja pencuri bodok,” terangnya.
Ia pun berujar, dengan demikian lembaga sebesar Mahkamah Konstitusi dan KPU RI wibawanya telah jatuh.
“Wibawa lembaga sebesar MK dan KPU RI mau taru dimana kalau MK unggah data di C1 KWK di situs KPU RI tapi isi DPT nya itu sangat beda jauh dengan data ada dilapangan,semua masyarakat Intan Jaya tau anak2 TK dan SD pun tau DPT di Distrik masing2,” ungkapnya di fb.
Dengan demikian Ia, membuat perhitungan sesuai dari situs KPU RI dan MK untuk dicocokkan dengan jumlah DPT di daerah Kabupaten Intan Jaya.
“Coba kita sanding sedikit data yang sudah ada dilapangan dengan rincian data dari MK yang berasal dari website KPU RI,” terangnya lagi.
“1.Distrik Agisiga DPT nya 9000 an bukan 7.146
2.Distrik Biandoga itu DPT nya 14 ribu lebih bukan 567
3.Distrik Hitadipa itu DPT nya 11 ribu lebih bukan 1056
4.Distrik Homeyo itu DPT nya 14 ribu lebih bukan 18.079
5.Distrik Sugapa itu DPT nya 19 ribu lebih bukan 11.467
6.Distrik Tomosiga itu DPT nya 500 lebih bukan 14.881
7.Distrik Ugimba itu DPT nya 1000 lebih bukan 8.352
8.Distrik Wandai itu DPT nya 8000 lebih bukan 6.823
Jumlah suara diatas kalau dijumlahkan = 68.371 + 3244 = 71.615 Unggah di Laman situs resmi KPU RI tapi sayangnya tidak mencapai DPT,” tulisnya lagi.
Ia sangat menyayangi hal tersebut sebab tidak mencapai DPT di daerah itu. Bahkan logikanya tidak tepat dan sangat fatal serta kampungan anggapnya.
“Yang pasti tidak akan merubah kemenangan tapi, logika matematik yang MK gunakan sangat fatal dan memalukan, cara kerja kampunga padahal gelar Doktor profesor muka belakang,” katanya.
Katanya lagi, Kerakusan akan uang dan pengusaha dianggapnya telah menyiapkan C1 KWK lebih dari satu
“Kerakusan menutup otak sampe memenangkan Paslon dengan data kacang-kacangan atau siluman
Kalau seperti ini pihak ke tiga yang menang lelang pengadaan logistik utk Pilkada Intan Jaya patut dipertanyakan, kemungkinan besar pengusaha ini menyiapkan C1 KWK nya lebih atau dobel,” tuturnya.
Discussion about this post