Sawahlunto, Target Daerah – Tampaknya peningkatkan pembangunan insfrastruktur di jalan utama Sawahlunto tidak mengunakan papan plang peringatan.
Selian itu, juga tidak memakai plang proyek. Sehingga masyarakat tidak mengetahui berapa pagu dana proyek serta siapa kontraktor pelaksananya.
Sementara perspektif lainnya, masyarakat sebagai pengguna jalan yang melintasi jalan tersebut merasa sangat dirugikan sebab berisiko nyaris alami kecelakaan, dikarenakan pembangunannya tepat berada di bengkolan/tikungan jalan.
“Pembangungan badan jalan tersebut diperkirakan sepanjang 10 dan berada tepat di tikungan tajam. Dari sisi keselamatan pengguna jalan, baik mobil maupun motor, tentunya akan terkaget secara tiba tiba ketika melintasi jalan ini”, sebut salah seorang pengguna jalan, bernama ujang yang berhasil di konfirmasi media ini, Minggu (21/03/20).
Sedangkan pekerjaan tersebut tidak terlihat adanya papan merek. Padahal pembangunan jalan ini jelas menggunakan uang negara. Karena itu masyarakat harus tahu siapa kontraktor pelaksananya, pungkas Ujang terlihat dongkol sembari melanjutkan perjalanannya.
Sementara itu, Adek pemilik warung kopi dekat proyek tersebut mengatakan, pengerjaan pembangunan jalan ini sudah berlangsung selama 3 bulan. Dari awal hingga sekarang tidak memasang plang proyek.
“Kalau nama pengawas nya Iwan. Kepada beliau (Iwan) itu telah pernah saya tanyakan menyoal papan plang proyek”, tukasnya.
Akan tetapi, sebut Adek, jawaban Iwan waktu itu hanya singkat saja yakni kita kerjakan sajalah dulu, sebut Adek mengulangi jawaban Iwan tersebut kepadanya.
“Proyek ini terkesan proyek siluman”, celetuk warga lainnya yang minta untuk tidak disebutkan namanya.
Bila perilaku kontraktor yang telah dengan sengaja menyembunyikan informasi kepada masyarakat, sebagaimana yang di amanahkan dalam UU KIP No 14 tahun 2008, tentang keterbukaan informasi publik. Dan jika sudah begini fakta lapangannya, tentulah masyarakat dan negara menjadi yang dirugikan, imbuhnya lagi.
“Adalah wajar bila dugaan masyarakat terkait proyek ini menjadi negatif. Artinya ada kongkalingkong antara rekanan dengan pihak terkait, katanya terlihat kesal.
“Disamping tidak adanya infirmasi yang jelas, berapa anggaran proyek ini juga tidak bisa diketahui”, terang ia meneruskan.
Sebagai warga disini, saya berharap agar pihak terkait dapat mengkroscek proyek tersebut dan selanjutnya dilakukan pengawasan yang lebih ketat dan transparan kepada masyarakat. Tutupnya.
Saat berita ini diturunkan, awak media yang tergabung dengan LSM masih melakukan upaya konfirmasi dengan PU terkait. (TIM).
Discussion about this post